Ketika seseorang melakukan kesalahan, akan wajar jika kemudian muncul rasa tidak enak dan ingin meminta maaf. Namun bagaimana jika kamu merasa bersalah atas hal yang bukan kesalahanmu sendiri? Jangan-jangan itu guilt trip ? Wah, harus waspada nih.
Kamu sudah pernah mendengar tentang guilt trip? Guilt trip merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk membuat orang tersebut merasa bersalah atas perbuatannya.
Sebenarnya guilt trip adalah sebuah manipulasi psikologis agar orang lain melakukan hal yang sedang diinginkannya. Jadi kamu harus hati-hati. Lantas bagaimana mengetahui kalau kamu sedang berada dalam situasi guilt trip?
Ciri-Ciri Guilt Trip
Meski bisa dilakukan secara sengaja, namun terkadang guilt trip juga dilakukan tanpa kesengajaan. Nah, biar enggak bingung. Berikut ini ciri-ciri guilt trip yang harus diwaspadai.
• Mengungkit kesalahan yang pernah dilakukan orang lain di masa lalu
• Bersikap seolah orang tersebut tidak bisa melakukan hal yang lebih baik
• Mengungkit kebaikan diri sendiri agar orang lain merasa gagal
• Melakukan silent treatment atau menolak berbicara
• Mengeluarkan komentar sarkastis
• Membuat orang lain merasa berhutan budi
• Bertingkah seolah-olah marah, namun menyangkal bahwa ada masalah
• Menggunakan bahasa tubuh untuk mengomunikasikan ketidaksenangan
Cara Menghindari Guilt Trip
Guilt Trip (via Alodokter)
Guilt Trip (via Kilat)
Apakah perilaku guilt trip tersebut bisa dihindari? Jawabannya tentu saja bisa. Kamu bisa melakukan beberapa hal berikut ini untuk menghindari guilt trip. Apa saja?
• Tegaskan bahwa kamu sadar akan situasi tersebut dan kamu tersinggung akan sikapnya.
• Katakan pada pelaku bahwa sikap guilt trip yang dia lakukan bisa membuat hubungan kalian renggang.
• Tanyakan pada pelaku guilt trip secara langsung apa yang dia inginkan tanpa harus merasa kamu bersalah.
• Katakan bahwa kamu lebih senang menuruti apa maunya daripada dibuat terus merasa bersalah.
Jangan pernah mau emosi kamu dikuasai oleh situasi guilt trip , karena jika dibiarkan perilaku ini bisa memupuk rasa dendam dan merenggangkan hubungan. Jadi lebih baik selesaikan baik-baik.
Guilt Trip (via Parapuan)