Viral Kedai Kopi yang Ternyata Panti Pijat Esek-Esek Menjamur di Jakarta Barat

Viral Kedai Kopi yang Ternyata Panti Pijat Esek-Esek Menjamur di Jakarta Barat

Setahun terakhir selama pandemi Covid-19, menjamur fenomena panti pijat esek-esek dengan modus kedai kopi di Jakarta Barat. Fenomena ini tersebar di Kebon Jeruk, Green Garden, Puri, Kembangan, Duri Kosambi, Cengkareng, dan Taman Palm dan bikin heboh publik.

# Layanan yang Ditawarkan Panti Pijat Esek-Esek

Seperti panti pijat esek-esek pada umumnya, panti pijat ini menawarkan layanan pijat plus plus dengan kisaran harga Rp220ribu-Rp270ribu untuk sekali pijat.

Ruko yang dijadikan lokasi pijat esek esek berkedok kedai kopi (inews.id)

Terapisnya tentu memiliki kelebihan khusus seperti berbadan seksi, berdada besar, dan kulitnya mulus.

“Ada De***, De**, Cla**, dan Ma***, ujar resepsionis salah satu panti pijat esek-esek di komplek Ruko Mutiara Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat.

Biasanya, ketika pelanggan datang, resepsionis akan menjelaskan aturan pijat.

Resepsionis juga menjelaskan bahwa setiap pijat, pelanggan akan mendapatkan layanan sensual lewat terapis wanita.

“Kalau dua kali ada biaya tambahan,” jelas si resepsionis.

Pantai pijat esek-esek di Melawai (republika.co.id)

# Kedai Kopi yang Ada Tak Hanya jadi Kedok Tapi Juga Jadi Ruang Tunggu

Karena tak ingin bisnisnya terendus pihak berwajib, panti pijat di Jakbar ini mengganti nama 'massage' dengan 'coffe'. supaya terkesan sebagai kedai kopi.

Kaca rukonya pun dibuat sangt gelap sehingga tak terlihat dari luar. Sebaliknya, yang di dalam bisa melihar keluar kedai.

Di lobi, seorang resepsionis dan pegawai pria siap menyambut dan membantu pelanggan yang datang.

Di kafe atau ruang tunggu, terdapat sofa dan beberapa meja bar yang menjual minuman beralkohol.

# Beberapa Cabang Bisnis Panti Pijak Esek-Esek Bermodus Kedai Kopi

Terapis yang berinisial D kemudian menceritakan bila panti pijat tersebut memiliki beberapa cabang di luar Jakarta Barat. Misalnya seperti di Alam Sutera, Tangerang dan Sunter, Jakarta Utara.

“Kalau di sini ada 10 kamar dengan 15 terapis. Kami buka dari pukul 10.30 - 22.30 WIB,” kata D.

D sendiri sudah 4 bulan bekerja di panti pijat itu. Ia yang berasal dari Jawa Barat, beserta terapis lainnya diberi kebebasan untuk tinggal di mes atau kos-kosan.

Sementara itu, Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat mengatakan, tidak memberikan ruang terhadap praktik esek-esek terselubung di wilayahnya. “Anggota akan kami turunkan untuk cek lokasi,” ujarnya.

Razia bisnis esek-esek (akurasi.id)