Pernahkah kamu menjadi korban perselingkuhan? Atau, ups! Kamu malah pelaku perselingkuhan itu sendiri? Oh, no! Kenapa ya seseorang bisa selingkuh? Yuk, cek faktanya berikut ini!
Penelitian menunjukkan bahwa 20% dari kepribadian seseorang merupakan genetik alias keturunan, termasuk emosi dan temperamen. Lalu, bagaimana dengan kecenderungan untuk tidak setia alias selingkuh? Apakah itu genetik atau pilihan?
Dilansir dari Insider, Psikoterapis klinis berlisensi, Dr. LeslieBeth (LB) Wish, mengatakan bahwa kecenderungan selingkuh bisa dipengaruhi oleh orang tua, saudara, atau keluarga.
Menurut Wish, selingkuh bisa menjadi perilaku maladaptif (sesuatu yang kamu kembangkan) sebagai respons negatif terhadap perasaan tidak bahagia dalam suatu hubungan. Namun, itu juga bisa menjadi sesuatu yang kamu contoh dari orang tua, saudara yang lebih tua, atau anggota keluarga, dan pengasuh lainnya.
"Sebagai seorang anak, kita melihat bagaimana orang tua kita mengatasi kecemasan, depresi, dan ketidakbahagiaan mereka," kata Wish.
Para peneliti menemukan bahwa keinginan untuk selingkuh dapat dikaitkan dengan gen yang disebut polimorfisme reseptor dopamin DRD4 (gen yang bertanggung jawab juga atas kecanduan alkohol dan judi).
Ilustrasi Selingkuh (Liputan6.com)
Dalam sebuah studi tahun 2010 lalu yang dilakukan oleh para peneliti di Binghamton University di New York, ditemukan bahwa peserta yang memiliki jenis gen DRD4 tertentu lebih mungkin untuk selingkuh.
Dalam studi tersebut, SUNY Doctoral Diversity Fellow dan peneliti utama, Justin Garcia, merekrut 181 orang dewasa. Peserta diminta untuk mengisi kuesioner tentang perilaku seksual mereka, serta menyerahkan sampel DNA yang akan diuji untuk menentukan variasi DRD4 dalam DNA mereka.
Menurut temuan tim yang diterbitkan dalam jurnal "PLOS One," setiap orang memiliki DRD4, tapi semakin banyak yang dimiliki, semakin rentan orang tersebut untuk tertarik pada hal-hal yang mungkin tidak seharusnya dilakukan, termasuk selingkuh. Hal ini karena gen ini membuat seseorang ingin merasakan 'sensasi' saat melakukannya.
Ilustrasi Selingkuh (detikNews)
Lebih lanjut, menurut Garcia, semuanya kembali ke pelepasan dopamin, alias hormon bahagia. Manusia secara alami tertarik pada aktivitas yang membuat mereka merasakan kesenangan. Namun menurutnya, orang yang memiliki gen DRD4 tertentu ini membutuhkan kesenangan yang lebih dari rata-rata orang.
"Orang dengan gen DRD4 membutuhkan lebih banyak rangsangan untuk merasa senang," kata Garcia.
Ilustrasi Selingkuh (Kampus Psikologi)