Untuk kesekian kalinya timnas sepak bola Indonesia gagal mendapatkan medali emas di ajang Sea Games . Pada Sea Games Vietnam, tim asuhan Shin Tae-yong dikalahkan Thailand di babak semifinal dengan skor tipis 1-0. Peluang Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan tinggal membidik perunggu hadapi musuh bebuyutan, Malaysia.
Kekalahan Indonesia dari Thailand tak hanya menyebabkan kesedihan di para rakyat Indonesia saja, tetapi memicu kemarahan di jagat sosial media. Para warganet +62, meluapkan kekesalannya dan meminta agar pelatih asal Korea Selatan itu dipecat oleh PSSI.
Tagar #STY out menjadi viral hanya beberapa jam setelah kekalaah Indonesia itu. Bisa jadi para warganet tersebut sepertinya sudah habis kesabarannya karena Shin Tae-yong belum bisa berbuat banyak untuk memberikan prestasi yang membanggakan untuk timnas Indonesia. Belum sekalipun, ia memberikan gelar juara untuk Indonesia.
Menurut Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan pernah menyebutkan jika PSSI harus menggelontorkan dana mencapai Rp 2 miliar untuk Shin Tae-yong dalam sebulan. Itu sudah termasuk gaji beberapa staf pelatih Shin Tae-yong yang dibawa ke Indonesia dari Korea Selatan.
Jika dibagi dengan beberapa staf pelatih lainnya, kira-kira Shin Tae-yong bisa mengantongi uang sebesar Rp 1 miliar untuk gaji bulanan yang dia terima. Tak hanya gaji, sebab ayah dua anak itu juga mendapatkan fasilitas lain dari PSSI, misalnya apartemen, kendaraan, dan beberapa fasilitas mewah lainnya.
Tentu gaji yang didapatkan Shin Tae-yong cukup besar. Bisa jadi karena gaji yang besar, seharusnya dia bisa memberikan paling tidak satu trofi selama menjadi pelatih Indonesia. Nampaknya sampai sekarang pun belum bisa terwujud. Pihak PSSI pun kabarnya sedang melakukan diskusi terkait nasib Shin Tae-yong pasca Sea Games Vietnam.
Gagal Bawa Indonesia Raih Emas Sea Games Vietnam, Berapa Sih Gaji Shin Tae-yong (Kompas Bola)
Beberapa tahun menjadi pelatiih timnas Indonesia banyak hal yang dipelajari oleh seorang Shin Tae-yong. Shin Tae-yong tidak hanya belajar tentang sepak bola Indonesia saja. Diam-diam ia belajar soal agama Islam. Hal itu terungkap ketika ia diwawancara oleh media Korea, Sportal Kore.
Pelatih berusia 51 tahun ini mengaku penting untuk belajar tentang agama dan budaya Islam. Sebab ia harus adaptasi dengan agama mayoritas yang dianut mayoritas skuad timnas Indonesia agar saat menyiapkan jadwal latihan tak bentrok dengan waktu mereka beribadah.
Misalnya ketika latihan atau jelang dan sesudah bertanding, Shin Tae-yong mempersilahkan para pemainnya untuk menjalani salat lima waktu setelah suara azan berkumandang. Sebagai pelatih tak ada alasan baginya untuk melarang pemain menjalani ibadahnya.
Gagal Bawa Indonesia Raih Emas Sea Games Vietnam, Berapa Sih Gaji Shin Tae-yong (Superball)