Wakiyem atau yang populer dikenal Mbok Yem menjadi sosok yang terkenal karena menjadi pemilik warung tertinggi di Indonesia, tepatnya di dekat puncak Gunung Lawu . Belum lama ini Mbok Yem turun gunung untuk merayakan Lebaran bersama anak dan para cucu-cucunya.
Kini setelah libur Lebaran sudah selesai, Mbok Yem kembali ke warungnya yang berada di ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut. Hampir dua minggu, Mbok Yem meninggalkan warung yang dijadikan tempatnya untuk mengais rezeki dari para pendaki gunung.
Dilansir dari akun TikTok @makk_abdul9277 nampak Mbok Yem tiba di warung dengan menggunakan tandu. Mbok Yem yang memakai baju warna biru dan kerudung warna krem, didampingi oleh 4 orang laki-laki. Tiga orang menggotong tandu Mbok Yem, satu orang khusus membawa barang pribadi Mbok Yem.
Cara yang digunakan Mbok Yem untuk naik ke warungnya sama dengan yang dia lakukan saat turun gunung sebelum Lebaran beberapa waktu lalu yakni menggunakan tandu. Keempat orang yang membantu Mbok Yem untuk turun dan naik gunun memang sangat sabar.
Dulunya saat usia Mbok Yem belum tua, ia naik turun gunung dengan berjalan kaki bersama anaknya. Namun kondisi kesehatan Mbak Yem sepertinya sudah tak sekuat dulu sehingga memaksanya untuk menggunakan tandu saat hendak naik dan turun gunung.
Setahun sekali Mbok Yem turun gunung untuk bertemu dengan keluarganya. Momen Lebaran menjadi peristiwa yang tak mungkin dilewatkan oleh Mbok Yem agar bisa berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga. Kadang dia juga turun gunung ketika ada acara keluarga semisal acara pernikahan.
Mbok Yem Si “Penghuni” Gunung Lawu Kembali Setelah Lebaran (TikTok @makk_abdul9277)
“Mbok yem sudah naik lgi ni, silahkan yg kangen pecel lawu wkwkw,” tulis video di TikTok tersebut. Pecel adalah salah satu menu favorit para pendaki Gunung Lawu setiap istirahat di warung Mbok Yem. Harga seporsi nasi pecel dan telur ceplok cukup murah hanya sekitar Rp 15 ribu saja.
Saat berjualan Mbok Yem ditemani oleh anak laki-lakinya. Memang tak mungkin Mbok Yem harus tinggal sendirian di gunung tanpa ada yang menemani. Anak lelakinya biasanya mengambil bahan makanan untuk dijual di warung, dengan berjalan kaki dari bawah gunung, lalu naik ke warung Mbok Yem sembari mengangkut telur ayam, sayuran, dan jajanan lain, termasuk beberapa kardus mie instan.
Mbok Yem Si “Penghuni” Gunung Lawu Kembali Setelah Lebaran (Kompas.com)