Kisah Mumi Juanita Yang Masih Utuh Saat Ditemukan, Dibuat Sangat Mabuk Sebelum Dikurbankan Ke Dewa Di Usia Muda

Kisah tentang Mumi Juanita yang sempat diberi makanan mewah serta dibuat mabuk dengan minuman beralkohol sebelum dikurbankan pada dewa.

Publik belakangan dihebohkan dengan kemunculan mumi  yang masih utuh padahal sudah berusia ratusan tahun. Salah satu yang mencuri perhatian adalah mumi yang dikenal dengan nama Momia Juanita atau Mumi Juanita .

Dalam Bahasa Inggris, dia disebut sebagai Ice Maiden atau jasad beku seorang gadis Inca. Juanita ditemukan oleh arkeolog bernama Jon Reinhard di tahun 1995. Ketika itu, dia dan teman-temannya sedang menggali mayat di Gunung Ampato, Peru.

Kabarnya, kondisi tubuh mayat Juanita masih sangat utuh seperti pertama kali ditemukan. Dikutip dari Archaelogy World, hal ini karena  suhu dingin dan udara tipis di ketinggian 6.000 meter atau 20.000 kaki. Saat mumi Juanita ditemukan, diketahui pula ada banyak barang-barang untuk pemakaman seperti tembikar, kerang serta patung-patung kecil lainnya.

Mumi Juanita diketahui sudah berusia lebih dari 500 tahun. Gadis tersebut dikabarkan dulunya berusia 14 tahun lalu saat dibekukan. Dia diidentifikasikan sebagai wanita untuk pengurbanan manusia pada suku Inca sebagai persembahan kepada para dewa.

Dalam perjalanannya sebagai objek pengurbanan, ada banyak hal aneh yang terjadi. Salah satunya, adanya perubahan pola makan sebelum dilakukan upacara pengurbanan pada dewa atau yang juga dikenal Capacocha.

Kala itu, pola makan mumi Juanita yang sebelumnya hanya kentang dan sayuran diubah menjadi lebih mewah dan elit dengan menyertakan proten hewani. Juanita juga dilaporkan sempat mengonsumi koka dan alkohol dalam jumlah yang besar. Adapun hal ini dipercaya sebagai penawar rasa sakit Juanita sebelum menjalani penderitaan tersebut.

Foto: Mumi Juanita (Kumparan)

Andrew Wilson, seorang ahli forensik dan arkeologi mengungkapkan kalau 6-8 minggu terakhir, anak-anak suku Inca yang dikurbankan sengaja dibuat sangat mabuk.Keputusan ini berjutuann karena reaksi kimia koka dan alkohol bisa membuat tubuh seseorang merasa rileks saat dibunuh dalam kondisi masih hidup.

Adapun seorang ahli radiologi yakni Elliot Fishman menemukan fakta bahwa kematian mumi Juanita karena pendarahan hebat karena pukulan pentungan di kepalanya. Saat ini, mumi Juanita disimpan di Museum of Andean Santuaries di Peru. Kisah Juanita ini pun berhasil menarik perhatian turis yang  datang berkunjung ke museum tersebut.

Foto: Mumi Juanita (LineToday)