Beberapa masalah lambung seperti sakit maag dan GERD (gastroesophageal reflux disease) memiliki gejala yang mirip. Sehingga, banyak orang yang masih salah membedakan dan menganggap kalau maag dan GERD merupakan penyakit yang sama.
Dikutip dari laman Hello Sehat, maag merupakan istilah yang menunjukkan gejala tidak nyaman atau keluhan sakit akibat masalah pada pencernaan. Sementara GERD adalah kondisi ketika cairan asam lambung naik ke kerongkongan sampai ke mulut.
Orang yang punya maag mungkin saja berkembang menjadi gejala GERD. Walau begitu, ada hal yang membedakan dua kondisi tersebut yang perlu kamu ketahui. Karena jika salah mengenali, maka bisa berisiko dalam penanganan yang tidak sesuai. Berikut perbedaan maag dan GERD.
1. Gejala
Kalau dilihat sekilas, gejala maag dan GERD mungkin terlihat sama karena keduanya termasuk gangguan pencernaan. Tapi umumnya, sakit maag ditandai dengan rasa tidak nyaman di area perut bagian atas. Rasa sakit itu pun akan datang dan pergi silih berganti. Selain itu, ulu hati terasa nyeri, perut terasa penuh saat makan, bunga angin dan bersendawa sampai mual dan muntah.
Sementara itu, gejala GERD cenderung lebih berat yang ditandai dengan sensasi terbakar pada dada (heartburn). Sensasi ini dapat menimbulkan gejala lain seperti makanan atau asam lambung naik ke kerongkongan, nyeri dada, kesulitan menelan dan rasa mengganjal di kerongkongan.
Tidak hanya itu saja, GERD juga bisa menimbulkan gejala lain di luar dari system pencernaan seperti batuk kronis, suara serak, sesak napas dan gangguan tidur. Gejala GERD ini juga harus segera ditangani dengan baik.
Kalau dibiarkan terus menerus, gejala GERD bisa berkembang dan memicu sesak napas atau rasa sakit di sekitar rahang tangan. Gejala ini juga mirip dengan gejala serangan jantung, sehingga disarankan untuk melakukan pemeriksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Penyebab
Perbedaan berikutnya terlihat dari penyebab. GERD dan maag memang sama-sama dikarenakan asam lambung yang naik. Tapi ternyata, area yang terdampak untuk memicu gejala GERD dan maag itu berbeda. Maag dipicu oleh iritasi pada dinding lambung. Jadi saat asam lambung naik atau ada luka di lambung, maka dinding lambung berisiko mengalami iritasi dan memicu gejala asam lambung.
Sementara penyebab GERD adalah asam lambung yang naik akibat cincin esofagus melemah dan tidak dapat menahan makanan kembali ke kerongkongan maupun cairan dari lambung. Sehingga, makanan dan asam lambung akan naik ke atas dan memicu gejala heartburn atau sensasi terbakar pada dada.
3. Perbedaan Cara Mengatasi
Foto: Asam Lambung – GERD (Tribun Pontianak)
Walaupun area yang terkena masalah berbeda, tapi penyebab antara refluks asam lambung dan maag memang sama, yakni asam. Itu sebabnya, obat yang digunakan untuk mengatasi GERD dan maag mirip. Meski begitu, durasi untuk pengobatan maag dan GERD berbeda. Penderita GERD yang parah bisa jadi perlu melakukan pengobatan seumur hidup, sementara maag yang ringan tidak perlu diobati setiap hari.
Akan tetapi, perubahan gaya hidup baik penderita GERD maupun orang yang mengalami maag tidak jauh berbeda, misalnya dengan tidak makan berlebihan dan menghindari makanan-makanan yang mengandung gas. Tapi kalau kamu menduga mengalami salah satu dari dua kondisi ini, lebih baik periksa ke dokter untuk mengetahui penyebab utamanya agar bisa mendapat penanganan yang tepat.
Foto: Asam Lambung – GERD (Hermina Hospital)