Usai Buka Puasa Bersama, Orang Ini Jadi Imam Salat Magrib di Gereja

Toleransi antar umat agama terjadi di Cilacap, Jawa Tengah ketika sejumlah umat Islam buka puasa dan salat magrib di dalam Gereja.

Ahmad Tohari adalah seorang pemuka agama Islam terkenal di Cilacap, Jawa Tengah. Ia juga dikenal sebagai budayawan dan sastrawan pernah melakukan salat  di dalam gereja  Theresia, Cilacap. Kejadian itu terjadi pada 2019 lalu. Apa yang membuat Tohari dan sejumlah orang memutuskan salat di Gereja?

Saat itu komunitas umat Katolik dan Islam menggelar sarasehan dan buka puasa bersama untuk membangun kerukunan umat beragama. Usai berbuka puasa di bangunan dekat gereja, Tohari pun langsung mengajak beberapa orang untuk salat bersama. Tohari menjadi imam salat tersebut.

Mereka melakukan salat di dalam sebuah ruangan yang terdapat salib, patung Bunda Maria, dan gambar Yesus. Meskipun melakukan ibadah di gereja, mereka tetap menjalani ibadah salat dengan lancar dan khusyuk. Panitia memang menyediakan sebuah ruangan khusus untuk mereka salat usai buka puasa.

Tohari mengatakan dirinya bukan pertama kali beribadah salat di gereja. Sebelumnya ia pernah beribadah di lingkungan gereja dalam sebuah acara yang digelar lembaga Katolik. “Saya pernah mengisi acara oleh sebuah lembaga Katolik, karena di saat acara tiba waktunya salat, saya pun beribadah di lingkungan gereja,” ujarnya dilansir dari Liputan6.

Tak dipungkiri foto viral Tohari dan beberapa umat Islam lakukan salat di dalam gereja menjadi pro dan kontra. Namun Tohari tak memikirkan komentar tersebut. Lewat foto itu justru dia senang karena bisa menunjukan bahwa perbedaan agama bukan menjadi halangan seseorang untuk beribadah, selama bisa membantu dan menghargai satu sama lain.

“Agama tidak menjadi alasan seseorang atau satu kelompok dengan kelompok lain untuk bertikai, salat di gereja justru menunjukan bahwa antar umat beragama bisa saling menghargai,” kata Tohari.

 

Usai Buka Puasa Bersama, Orang Ini Jadi Imam Salat Magrib di Gereja (Liputan6.com)

Tohari mengatakan bahwa dalam riwayat masa lalu, Rasulullah SAW pernah kedatangan serombongan tamu nonmuslim. Tiba saatnya beribadah, para tamu meminta izin untuk beribadah di rumah Rasulullah.Rasulullah pun mempersilahkan orang-orang melakukan ibadah di rumahnya.

Tohari berharap kejadian salat  di gereja  yang dilakukan tidak dibesar-besarkan bahkan dikomentar dengan tidak baik. Menurutnya hal ini adalah bentuk toleransi agama di Indonesia yang harus dipertahankan sampai sekarang. “Saya ingin menunjukan bahwa Islam adalah Rahmatan Lil Alamin, kebetulan saya salat di bumi Allah yang didirikan di gereja,” pungkasnya.

Usai Buka Puasa Bersama, Orang Ini Jadi Imam Salat Magrib di Gereja (Fakta News)