Apa yang ada dipiranmu ketika mendengar kata dokter? Yup. Bener! Menyembuhkan orang sakit. Rata-Rata dokter merupakan lulusan pendidikan tinggi sehingga diharapkan berpikiran logis dan mampu menyembuhkan penyakit seseorang menggunakan akal sehatnya. Namun, ilmu dan akal sehat ternyata tidak menutup kemungkinan seseorang untuk berbuat bejat. Seperti dokter yang satu ini.
Seorang dokter ketagihan dan ingin selalu melampiaskan nafsu bejatnya kepada para pasien. Aksi dokter tersebut akhirnya tertangkap kamera saat dirinya sedang melakukan hubungan badan dengan seorang artis yang menjadi pasiennya.
Pada saat kejadian, dokter tersebut sudah membuka pakaian dan hendak melampiaskan hasratnya. Tentu saja sang dokter melongo dan tidak bisa bebuat banyak serta hanya bisa menatap seorang yang ada di hadapannya. Sedangkan artis yang ada di kamar bersama dokter tersebut juga langsung beres-beres.
Dokter tersebut tentu saja tidak percaya dengan apa yang baru saja ia alami. Ada kamera di hadapnnya. Padahal saat kejadian, sang dokter dan artis itu sedang berada di kamar salah satu hotel mewah yang tak mungkin ada penggerebekan. Namun, hotel yang disewa ternyata sudah disusupi orang lain yang ternyata bekerjasama dengan artis tersebut. Lalu, apa yang terjadi selanjutnya?
Ternyata, artis yang hendak melakukan hubungan badan dengan dokter tersebut adalah orang sewaan salah satu media televisi. Jadi, sang dokter memang sengaja dijebak oleh stasiun TV tersebut.
Alasan jebakan itu dibuat karena sebelumnya ada seorang wanita yang melaporkan bahwa ia telah dilecehkan oleh seorang dokter. Dengan alasan tersebut, stasiun TV ini kemudian menjebak sang dokter dengan membayar seorang artis untuk sebuah misi penyamaran.
Korban sebelumnya diketahui bernama Anna. Wanita ini yang kemudian menghubungi pihak televisi. Anna memutuskan menghubungi surat kabar Italia La Repubblica. Dia menuduh bahwa seorang dokter bernama Miniello menyentuh payudaranya secara tidak pantas.
Ketika menghubungi untuk menanyakan hasil tes, pasien itu juga mengaku terkejut saat sang dokter mengusulkan berhubungan seks dengannya untuk menyembuhkannya.
Karena merasa sudah tidak wajar, Anna kemudian menghubungi program berita investigasi 'Le lene,'. Kemudian Televisi menyewa seorang artis untuk berpura-pura menjadi pasien.
Ketika jebakan berjalan, Minello ternyata juga mengatakan kepada artis tersebut bahwa ia memiliki 'bintik-bintik putih' di leher rahimnya, yang menunjukkan adanya HPV. Sang dokter kemudian menawarkan untuk berhubungan badan agar sembuh dari penyakit tersebut.
Minello juga mengklaim berhubungan seks dengan seseorang yang telah "divaksinasi" seperti dia, akan memberinya kekebalan. Pria berusia 60 tahun itu pun menawarkan "imunisasi" dengan cara berhubungan seks dengannya. Artis yang menyamar tadi kemudian setuju dan menemuinya di sebuah hotel.
Ilustrasi Dokter (Liputan6.com)
Saat menanggalkan pakaian, Minello kembali meyakinkan "si pasien" bahwa dia akan bebas dari virus. Dia pun menyarankan agar tidak memakai kondom, dengan alasan pemakaian kondom tidak memberikan wanita itu antibodi.
Namun saat tengah melancarkan aksi bejatnya, seorang jurnalis tiba-tiba masuk ke ruangan dan mengejutkan dokter yang setengah telanjang itu.
"Saya melakukan ini untuk studi saya - dan untuk orang lain yang telah saya selamatkan," klaim Minello.
Melalui pengacaranya, Miniello mengaku hanya mengusulkan pengobatan alternatif yang membuahkan hasil, setelah berhasil merawat ratusan wanita selama lebih dari 40 tahun kariernya. Dia pun mengaku tidak pernah memaksa wanita berhubungan seks dengannya.
Berdasarkan hasil dari penyelidikan TV, 15 wanita lain telah mengakui bahwa mereka juga menjadi korban Miniello dan "obat ajaib" klaimnya.
Setelah kejadian itu, dokter asal Italia itu kini telah mengundurkan diri. Giovanni Miniello yang merupakan seorang dokter ginekolog di Bari itu telah menerima konsekwensi atas ulahnya. Koordinator Pusat Anti-Kekerasan di Bari, Marika Massara, mengatakan telah menerima puluhan laporan. Beberapa mempertimbangkan untuk melaporkannya, yang lain takut, karena tingkat viktimisasi sekunder (kepada korban) yang sangat tinggi.
Sementara itu, Jaksa Penuntut Umum di Bari telah membuka penyidikan yang saat ini masih dalam tahap awal untuk mengungkap fakta.
Ilustrasi Dokter dan Pasien (KlikDokter)