Fantastis! Ternyata Segini Bayaran Algojo ISIS Untuk 100 Kepala Yang Dipenggalnya, Kini Nasibnya Dipertanyakan

Terungkap bayaran algojo ISIS untuk 100 kepala yang sudah dipenggalnya.

Mungkin kamu sudah sering mendengar Islamic State of Iraq and Syria (ISIS ). Mereka merupakan organisasi yang menggunakan berbagai cara untuk mendirikan negara baru di wilayah yang kita kenal sekarang, sebagai Irak dan Suriah. Kelompok ini ingin mengekspansi kekuasaannya ke seluruh dunia, membawa hukum syariah dengan cara berjihad.

ISIS dikenal organisasi yang kejam dan menjadi momok menakutkan bagi para warga dunia, termasuk di Indonesia. Mereka tidak segan melakukan kekerasan bahkan membunuh manusia yang bertentangan dengan prinsip mereka. Sampai saat ini, ISIS masih eksis sebagai salah stau kelompok teror di Timur Tengah.

Salah satu yang dikenal dari eksistensi ISIS adalah para algojonya  yang sering memenggal kepala manusia. Terhitung sudah lebih dari 1000 kepala manusia yang sudah mereka penggal. Belum lama ini, bayaran algojo ISIS terungkap seiring dengan tertangkapnya salah satu pejuang ISIS bernama Anouar Haddouchi.

Pria kelahiran Belgia yang dijuluki Algojo Raqqa itu mengaku selama melakukan pemenggalan dia sudah mendapatkan komisi hingga 10.000 poundsterling atau sekitar Rp188,3 juta. Dilansir dari Dailystar, Haddouchi diduga sudah memenggal kepala lebih dari 100 orang di alun-alun pasar pusat Raqqa.

Anouar Haddouchi dikatakan terlibat dalam pendanaan serangan terror di Brussel dan Paris. Bersama sang istri, pria 35 tahun itu awalnya tinggal di Birmingham, Inggris sebelum akhirnya mereka diduga pindah ke Suriah, di mana dia diklaim mendapat tugas sebagai algojo ISIS.

Foto: Algojo ISIS (Dailystar)

Menurut dokumen hukum yang diperoleh BBC, Anouar Haddouchi bergabung dengan ISIS pada September 2014. Berdasarkan laporan Het Laatste Nieuws, Haddouchi ditangkap bersama istrinya Julie Maes oleh pasukan Kurdi di Suriah.

Pasangan itu dikabarkan tertangkap setelah pertempuran untuk benteng terakhir ISIS di Baghouz. Namun sampai saat ini, nasib keduanya masih dipertanyakan. Pasalnya, belum diketahui dimana Haddouchi akan diadili apakah di Suriah, Belgia atau Prancis terkait keterlibatan mereka dalam terror ini. Jika diadili di Irak, tersangka teror bisa saja menghadapi hukuman mati.

Foto: Algojo ISIS (Dailymail)