Anggapan bahwa menjadi istri sekaligus ibu merupakan hal yang mudah tentunya salah besar. Meski kelihatannya hanya mengatur urusan dalam lingkup rumah saja, namun nyatanya menjadi istri sekaligus ibu tidak semudah kelihatannya, bahkan lebih rentan mengalami stres, lho. Sehingga tak jarang seorang istri suka melampiaskan kekesalannya dengan marah-marah. Lantas apa saja penyebab sering marah-marah setelah jadi istri ?
Tidak peduli itu adalah seorang ibu rumah tangga atau ibu pekerja, keduanya rentan sekali bersentuhan dengan yang namanya depresi. Mengatur rumah tangga bukanlah perkara mudah, memastikan anak-anak tetap baik-baik saja, suami terurus sempurna, dan mengatur keuangan seutuhnya tentu butuh fisik yang kuat, mental yang stabil serta pikiran yang jernih.
Meski sudah mencoba bertahan dengan segala aktivitas yang melelahkan, namun tetap saja ibu selalu ‘kecolongan’ secara emosional. Bahkan tanpa disadari seorang perempuan lebih sering marah-marah setelah dirinya menjadi seorang istri dibanding ketika masih lajang.
Melansir Halodoc, dr. Rilla Fitrina Sp. KJ, seorang dokter spesialis kedokteran jiwa mengatakan bahwa stres dan depresi merupakan dua masalah kesehatan mental yang sangat rentan terjadi pada perempuan setelah menikah.
Kondisi ini adalah ketika seseorang sudah tidak mampu lagi mengatasi tekanan mental yang dialami. Karena itu marah-marah adalah salah satu pelampiasan paling mudah yang bisa dilakukan.
Penyebab Sering Marah-Marah Setelah Jadi Istri (via Lifestyle Kompas)
Sebenarnya apa sih yang membuat perempuan justru lebih emosional ketika mereka sudah menikah?
Banyak faktor yang menyebabkan seorang istri menjadi mudah marah karena depresi, salah satunya adalah karena adanya masalah dalam rumah tangga dan kurangnya dukungan dari pasangan atau keluarga terdekat. Tentu hal ini membuat istri merasa sendiri tanpa ada teman berbagi.
Faktor lainnya adalah karena istri mendapatkan tekanan yang sama setiap hari. Tekanan tersebut bisa datang dari mana saja. Bisa dari tetangga, teman, atau bahkan mertua dan saudara ipar sendiri. Tekanan yang datang terus-menerus bisa membuat istri stres dan depresi jika tidak ditangani dengan baik.
Penyebab Sering Marah-Marah Setelah Jadi Istri (via HappiNest)
Membandingkan tumbuh kembang anak dengan membandingkan tumbuh kembang anak dengan anak yang lain juga sangat berpotensi menimbulkan depresi. Karena hal ini bisa berakibat seorang ibu berpikir bahwa dirinya tidak becus mengurus anak-anaknya.
Padahal yang harus diketahui adalah perkembangan setiap anak itu berbeda, jadi tidak bisa dibandingkan.
Itu dia penyebab sering marah-marah setelah menjadi istri yang harus kita ketahui. Tidak hanya para istri saja yang harus tahu, tetapi para suami juga harus mengetahui hal tersebut. Maka dari itu, setiap istri perlu menyadari bahwa memberikan seluruh waktunya untuk keluarga itu memang penting. Tetapi jangan sampai lupa memberikan waktu untuk diri sendiri. Agar bisa sejenak bernapas dan menghargai diri.
Penyebab Sering Marah-Marah Setelah Jadi Istri (via Liputan6)