Kisah tragis dialami oleh model dan bintang porno OnlyFans bernama Carol Maltesi. Wanita berusia 26 tahun itu dibunuh dan tubuhnya dimutilasi oleh orang terdekatnya. Dilansir dari The Sun, kejadian ini terungkap setelah seorang pejalan kaki melihat tangan dan kuku panjang mecuat dari sebuah tas.
Polisi menduga model berkebangsaan Italia dan Belanda yang dikenal dengan nama Charlotte Angie itu dibunuh beberapa bulan lalu. Potongan tubuhnya kemudian dibekukan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kantong dan dibuang di selokan di wilayah Borno, Italia. Wajah Carol Maltesi juga dibakar.
Pelaku sengaja merusak jasad korban sehingga tidak akan dikenali sebelum dia membuangnya. Tapi akhirnya, jasadnya berhasil diidentifikasi dari tujuh tato yang dimilikinya, di antaranya tato kata-kata ‘step by step’ di pergelangan kakinya. Kemudian tato bertuliskan ‘wanderlust’ di sekitar tulang selangkanya, dan tato lain di punggungnya bertuliskan ‘elegance is the...’
Carol Maltesi, yang diketahui memiliki anak berusia enam tahun, juga memiliki huruf ‘V’ terbalik di paha bagian dalam dan dua huruf ‘V’ terbalik di bagian lainnya. Tato-tato ini yang membantu polisi untuk mengungkap identitasnya. Terkait kasus ini, polisi sudah menetapkan orang terdekat Carol Maltesi sebagai tersangka.
Orang itu bernama Davide Fontana. Pria yang berprofesi sebagai bankir itu merupakan mantan pacar Maltesi. Awalnya, Fontana membantah ada hubungannya dengan kematian korban. Sampai akhirnya, sebuah media lokal mengungkapkan kalau polisi menemukan kalau pria 43 tahun itu tidak konsisten saat memberikan keterangan.
Sampai akhirnya, dia mengakui ‘secara tidak sengaja’ membunuh Carol Maltesi. Pelaku kemudian menyimpan jasadnya yang terpotong-potong ke dalam 15 kantong di dalam freezer sebelum akhirnya dibuang di daerah Borno, Italia.
Carol Maltesi sendiri sudah tidak aktif di media sosialnya sejak Januari 2022. Teman-teman Maltesi menduga sahabatnya itu sedang berlibur di luar negeri. Pelaku kemudian menggunakan akun media sosial korban untuk meyakinkan ibunya bahwa korban masih hidup. Jaksa juga menemukan ponsel korban yang selama tiga bulan terakhir digunakan untuk mengirim pesan kepada ibunya.
Foto: Carol Maltesi (The Sun)
Fontana juga orang yang mengunggah pernyataan kalau korban sudah ‘meninggalkan dunia pornografi’. Ponsel itu juga kabarnya dipakai untuk mengirim pesan teks kepada kekasih baru Maltesi, yang diketahui tinggal di Belanda. Pelaku juga sempat membalas pesan dari teman Carol Maltesi.
Di mana ketika itu, polisi membagikan foto tato milik Maltesi dengan tujuan untuk menggali iformasi tentang pembunuhan itu. Sejumlah teman kemudian mengirimkan pesan untuk memeriksa aktivitas Maltesi. Pesan itu kemudian dibalas oleh Fontana dengan berpura-pura menjadi korban. “Ya, tato itu terlihat seperti milik saya. Tapi untungnya saya baik-baik saja,” begitu balasan Fontana ke teman Maltesi.
Setelah melakukan penangkapan, polisi lantas melakukan penggeledahan di rumah Davide Fontana. Di situ ditemukan sejumlah barang seperti lemari es besar, kantong sampah dan bukti DNA. Terkait hal ini, Fontana didakwa dengan tuduhan pembunuhan tingkat pertama, mutilasi dan menyembunyikan mayat.
Foto: Davide Fontana (The Sun)