Ibu menyusui diperbolehkan untuk ikut menjalani puasa saat bulan Ramadhan. Walaupun di dalam agama Islam, mereka diberikan kelonggaran untuk tidak puasa dan bisa menggantinya di lain waktu dengan membayarkan fidyah sesuai banyaknya hari yang ditinggalkan. Hal ini karena ibu menyusui bisa mengalami dehidrasi lantaran menyusui eksklusif bayinya. Tapi sebenarnya, ada sejumlah cara yang bisa dipersiapkan ibu menyusui saat puasa. Apa saja? Berikut 7 tips puasa untuk ibu menyusui.
1. Perhatikan Usia Bayi
Tips pertama puasa untuk ibu menyusui adalah memperhatikan usia bayi. Jika bayi berusia di bawah 6 bulan, maka dia masih bergantung pada ASI sebagai asupan gizi utama. Sementara untuk bayi yang sudah memasuki usia 6 bulan, biasanya ibu sudah diperbolehkan untuk puasa karena bayi sudah mendapatkan makanan pendamping ASI. Meski begitu, ibu menyusui disarankan untuk konsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan puasa. Dengan begitu, dokter juga bisa melihat kondisi kesehatan si bayi.
2. Penuhi Kebutuhan Cairan
Aktivitas puasa sambil menyusui bisa membuat ibu berisiko mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, dipastikan untuk memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih minimal sebanyak 8 gelas per hati atau setara dengan 2 liter sepanjang buka sampai sahur. Kamu bisa mensiasati dengan pola minum 2-4-2 yakni dua gelas saat buka, empat gelas pada malam hari, dan dua gelas saat sahur. Ibu menyusui juga bisa menambah stamina dengan minum jus buah, susu ataupun teh hangat. Minum susu ketika sahur bisa membantu mengurangi risiko anemia untuk ibu yang sedang menyusui.
3. Jangan Lewatkan Sahur
Tips penting lainnya adalah ibu menyusui tidak boleh melewatkan sahur. Pasalnya, makanan yang dikonsumsi saat sahur akan menjadi cadangan nutrisi dan kalori selama menjalani puasa seharian. Oleh sebab itu, jenis makanan yang dikonsumsi saat sahur juga perlu diperhatikan agar nutrisi tercukupi dan tetap bertenaga sepanjang hari.
4. Jaga Nutrisi Makanan
Foto: Ibu Menyusui 2 (Kompas.com)
Ibu menyusui membutuhkan asupan nutrisi yang lengkap, termasuk protein, karbohidrat, serat, lemak sehat, serta vitamin dan mineral, seperti vitamin D, vitamin B, asam folat, zat besi, zinc, selenium, dan kalsium. Kamu pun dianjurkan untuk tetap makan sebanyak tiga kali dalam sehari. Makanan tersebut juga harus sesuai dengan komposisi nutrisi yang terdiri dari 20 persen lemak, 30 persen protein, dan 50 persen karbohidrat. Perbanyak pula konsumsi makanan yang bisa memperlancar ASI seperti sayuran dan buah-buahan, misalnya pepaya, jambu air dan semangka.
5. Menyusui dan Pompa ASI Semaksimal Mungkin Saat Malam Hari
Ketika berpuasa di siang hari, produksi ASI tentunya akan berkurang. Jadi, coba manfaatkan waktu sebaik mungkin di malam hari mulai dari buka puasa untuk menyusui dan mempompa ASI. Di mana, ASI itu bisa menjadi stok yang dikonsumsi bayimu saat siang hari.
6. Istirahat Cukup
Foto: Ibu Menyusui (Mother and Beyond)
Puasa untuk ibu menyusui pasti terasa berat, karena tubuh akan lebih sering lemas setelah memberikan ASI. Jadi diperlukan istirahat yang cukup untuk memulihkan kondisi fisik dan psikis agar produksi ASI tetap lancar. Agar tidak kelelahan juga, sebaiknya hindari aktivitas berat saat menjalankan puasa. Usahakan untuk memperbanyak istirahat di sela-sela kegiatan agar tubuh tidak kekurangan energi.
7. Berhenti Puasa Jika Sudah Tidak Sanggup
Tips puasa untuk ibu menyusui yang terakhir adalah tidak memaksakan diri. Pikirkan kesehatanmu dan bayimu. Kalau sudah merasa tidak kuat atau bayi kamu membutuhkan asupan ASI secara lebih, maka sebaiknya batalkan puasamu.
Foto: Ibu Menyusui (KlikDokter)