Apakah kamu termasuk seseorang yang langsung checkout barang-barang incaran di keranjang e-Commerce atau pesan makanan dan jajanan kekinian via ojek online begitu terima gaji?
Biasanya setelah itu langsung merasa 'kok dompet menipis padahal baru aja gajian, sedangkan tanggal gajian selanjutnya masih lama banget'? Bisa gawat kalau begini terus, gaji yang pas-pasan itu bisa jadi cuma numpang lewat aja di rekening.
Kalau kita selalu menjalani hidup dari gaji ke gaji seperti ini setiap bulannya, akan sulit untuk bisa menabung apalagi berinvestasi jangka panjang.
Yuk, cek kembali kebiasaan kamu selama ini, dan coba mulai terapkan 10 tips berikut untuk mengatur gaji yang pas-pasan.
1. Catat pemasukan dan pengeluaran
Catat setiap pemasukan yang kamu kamu terima setiap bulannya, baik dari gaji tetap maupun dari penghasilan tambahan. Begitu pula dengan setiap pengeluaran yang kamu lakukan. Jangan malas untuk mencatat setiap detailnya, ya. Ini penting untuk melihat pos mana yang merupakan pengeluaran terbesarmu; konsumsi, transportasi, internet dan paket data, belanja pakaian, atau lainnya.
Kamu bisa mencoba dengan metode catatan manual atau memanfaatkan aplikasi catatan yang tersedia di playstore atau appstore. Udah banyak kok.
2. Buat budgeting
Setelah mengetahui kebiasaan pengeluaranmu setiap bulannya, kamu bisa mulai membuat budgeting. Hal Ini untuk menjaga supaya kamu nggak mengeluarkan uang lebih dari yang sudah ditentukan. Sama dengan metode sebelumnya, kamu bisa menggunakan catatan manual atau memanfaatkan aplikasi.
Alternatif lainnya, kamu bisa mencoba metode budgeting ala Li Ka-Shing atau yang lebih minimalis seperti metode 50/30/20 dan 80/20. Kamu bisa mencoba semuanya dan mencari metode mana yang lebih pas untukmu.
Ingat, budgeting bukan untuk membatasimu ya, melainkan untuk membantumu mengatur keuangan supaya bisa menikmati hidup tanpa penyesalan.
3. Bayar kewajiban dan sisihkan untuk tabungan
Begitu menerima gaji, apa yang pertama kali kamu lakukan? Sebelum membeli barang apa pun, pastikan kamu bayar tagihan atau cicilan dulu ya. Jangan sampai melebihi batas tempo agar terhindar dari biaya denda.
Setelah itu, sisihkan juga minimal 10% dari penghasilanmu untuk ditabung. Kalau kamu mengikuti metode budgeting 50/30/20 dan 80/20, kamu bisa menyisihkan minimal 20% untuk tabungan atau investasi, sedangkan kalau mengikuti metode Li Ka-Shing, kamu disarankan untuk menyisihkan 25% dari penghasilanmu.
Kalau rasanya berat, kamu bisa mulai dengan 10% dulu, lalu tingkatkan perlahan-lahan sesuai kemampuan. Yang penting kamu bisa menyisihkan uang untuk ditabung setiap bulannya. Begitu kondisi keuanganmu lebih stabil, nantinya kamu bisa mulai mencicil untuk dana darurat juga.
Untuk memisahkan dana tabunganmu dari dana yang dipakai untuk pengeluaran harian, kamu nggak perlu membuat rekening tabungan berbeda. Saat ini beberapa bank sudah menyediakan fasilitas 1 akun untuk beberapa nomor rekening, kok. Tinggal pilih yang sesuai dengan kamu.
4. Pisahkan pos-pos pengeluaran
Setelah memisahkan dana untuk membayar kewajiban dan disisihkan ke tabungan, kamu bisa memisahkan sisa uangmu ke dalam pos-pos pengeluaran sesuai budgeting yang kamu buat.
Selain memakai sistem amplop, kamu juga bisa memanfaatkan Kartu Debit untuk alokasi pos pengeluaran, misalnya Card (1) untuk hiburan atau hobi, Card (2) untuk belanja kebutuhan pokok, Card (3) untuk pengembangan diri (online course, buku, dan lainnya), dan seterusnya. Lagi-lagi, sesuaikan dengan kemampuan, ya.
5. Selalu membawa daftar barang saat belanja
Ilustrasi Membuat Catatan Budgeting (Talenta)
Daftar barang belanjaan bisa dibilang hal yang sederhana, tapi ini yang bisa menjaga supaya kamu nggak belanja kebablasan. Saat belanja kebutuhan pokok, baik mingguan atau bulanan, usahakan untuk fokus pada barang-barang yang ada di daftar belanjamu aja ya, jangan sampai tergoda untuk mengambil barang lainnya.
Kalau kamu menginginkan barang yang di luar daftar belanjamu, pastikan kembali itu barang yang kamu butuhkan dan masih masuk dalam budget belanjamu.
6. Jeli terhadap promo
Nggak ada salahnya memperhatikan promo yang sedang berjalan, baik saat belanja offline maupun online. Saat belanja offline, lihat ke bagian atau rak barang-barang promo, lalu cek apakah barang yang kamu butuhkan ada di situ.
Saat belanja online, ada momen-momen belanja di tanggal-tanggal tertentu yang bisa dimanfaatkan. Kalau beli baju misalnya, selalu ada momen mid season sale, end-of-season sale, atau Harbolnas yang bisa kamu ikuti. Yang pasti, manfaatkan promo tapi jangan jadikan ini sebagai alasan untuk belanja yang nggak perlu, ya!
7. Hemat biaya konsumsi dengan masak sendiri
Ilustrasi Membawa Daftar Belanja (RoomMe)
Kalau dibayangkan, masak sendiri memang rasanya merepotkan. Namun, ada banyak keuntungan lho dengan mengonsumsi masakan sendiri. Selain lebih sehat karena kita bisa mengontrol bahan makanan yang kita pakai, misalnya garam, MSG, atau minyak yang dipakai, kita juga bisa menghemat banyak dengan masak sendiri.
Kamu pun jadi bisa belajar masak untuk makanan-makanan yang ingin kamu coba. Misalnya, pengin makan makanan Korea, coba deh belajar untuk buat sendiri di rumah. Selain itu juga lebih sehat dan terjamin kan karena kamu tahun bahan bakunya.
8. Bijak menggunakan kartu kredit
Ingat, kartu kredit bukan uang tambahan ya, melainkan alat pembayaran. Jadi kalau kamu memakai kartu kredit, bukan berarti kamu punya uang ekstra untuk belanja, kamu harus membayar dana yang dipakai melalui kartu kreditmu. Gunakan kartu kreditmu dengan bijak dan selalu sisihkan uang untuk membayar tagihan kartu kredit tersebut nantinya.
9. Utamakan kebutuhan daripada keinginan
Saat kamu memasukkan satu barang dalam keranjang belanja, tanyakan kembali pada dirimu apakah ini barang yang kamu butuhkan atau inginkan? Untuk menyiasati gaji yang pas-pasan, utamakan mengeluarkan uang untuk hal-hal yang sifatnya memang kamu butuhkan.
Tunda keinginan membeli barang-barang keinginan dengan membuat tabungan terlebih dahulu. Misalnya, sisihkan 10.000 per hari untuk membeli barang yang kamu taksir baru-baru ini.
Bedakan skala prioritas untuk barang yang memang harus dibeli sekarang dengan yang bisa kamu jadikan future spending. Untuk memilikinya, kamu harus melalui proses menabung terlebih dahulu.
Begitu dana terkumpul, siapa tahu ternyata kamu sudah nggak menginginkan barang tersebut dan tabungan ini bisa dipakai untuk kebutuhan lainnya.
10. Tentukan tujuan keuangan dan berkomitmen terhadap hal tersebut
Punya impian atau tujuan akan membuat kita lebih konsisten dalam melakukan sesuatu. Begitu pula dengan mengatur keuangan. Tentukan apa tujuan yang ingin kamu raih dalam waktu singkat, menengah, hingga panjang. Motivasi ini akan lebih membantumu dalam menabung atau menahan diri untuk gak membeli barang yang sebenarnya nggak perlu-perlu banget saat ini. Misalnya, bisa punya dana darurat 3 bulan gaji, menabung untuk DP rumah, dan lainnya. Lalu berkomitmenlah dengan hal ini.
Dengan mengikuti tips di atas, nantinya kamu bisa melihat bahwa mungkin gaya hidup dan pengeluaran yang tidak terjaga yang membuat kamu harus bertahan hidup dari gaji ke gaji. Setelah mengatur keuangan dengan lebih baik, kamu bisa menyisihkan uang untuk ditabung dan tetap menikmati hidup sesuai dengan kondisi keuanganmu.
Pada dasarnya, untuk mengatasi gaji yang pas-pasan, kamu bisa memilih untuk mengurangi pengeluaran atau meningkatkan. Kalau memang setelah menjalankan tips di atas kamu masih mengalami hambatan, coba mulai mempertimbangkan untuk mencari penghasilan tambahan atau side hustles, ya.
Lebih Hemat dengan Memasak Sendiri (Enervon)