Polisi London telah menangkap tujuh remaja yang diduga terkait dengan kelompok peretas Lapsus$, Kamis 24 Maret 2022 lalu. Sindikat hacker ini diyakini sebagai dalang di balik peretasan beberapa perusahaan teknologi besar seperti Nvdia, Samsung, dan Microsoft.
"Kepolisian Kota London telah meluncurkan penyelidikan dengan mitra terhadap anggota kelompok peretasan itu," kata Inspektur Detektif Michael O'Sullivan dalam sebuah pernyataan.
"Tujuh orang berusia antara 16 dan 21 telah ditahan sehubungan dengan penyelidikan ini dan semuanya telah dibebaskan untuk penyelidikan. Penyelidikan kami masih berlangsung."
# Perusahaan-Perusahaan Tekno Besar yang
Diretas Sindikat Hacker Lapsus$
Sindikat peretas Lapsus$ mengaku bertanggung jawab atas peretasan skala besar yang dialami oleh perusahaan teknologi, termasuk Nvidia, Samsung, Ubisoft, Okta, dan Microsoft.
Sebelum berita tentang penahanan itu pecah, sebuah laporan mengungkapkan bahwa seorang remaja yang tinggal di Oxford, Inggris adalah pemimpin kelompok itu. Namun Polisi London tidak mengatakan apakah remaja itu salah satu dari tujuh yang ditahan.
Identitas pemimpin kelompok Lapsus$ itu berhasil terungkap berkat beberapa konsumen yang marah yang mengungkap identitasnya melalui doxing. Menurut sebuah laporan oleh pakar keamanan siber Brian Krebs, pemimpin sindikat tersebut membeli Doxbin, sebuah situs tempat orang dapat mencari informasi pribadi orang lain.
Kantor Microsoft (Tekno.kompas.com)
Namun pemimpin kelompok peretas tersebut tidak dapat mengelola situs tersebut dengan baik. Dia dilaporkan menyerahkan kendali situs pada bulan Januari, tetapi membocorkan semua dataset Doxbin ke Telegram, dan komunitas Doxbin kemudian membalas dengan membocorkan identitasnya.
BBC News kemudian mewawancarai ayah remaja tersebut. Ia mengaku tidak mengetahui aktivitas anaknya dan keterlibatannya dengan sindikat hacker.
Kantor Samsung di Korea Selatan (techno.okezone.com)
"Saya tidak tahu apa-apa tentang semua ini sampai saat ini. Dia tidak pernah berbicara tentang meretas apa pun, tetapi dia sangat pandai menggunakan komputer dan menghabiskan banyak waktu di depan komputer," kata ayah remaja itu.
"Saya selalu mengira dia hanya bermain-main. Kami akan mencoba menghentikannya menggunakan komputer," lanjutnya.
Wuiiiih, keren juga ya remaja-remaja ini. Tapi alangkah kemampuan dan keterampilannya di bidang IT bisa diarahkan ke hal yang positif.
Para cyber security remaja (canberraweekly.com.au)