Tak Memiliki Kamar Jenazah, Pasien yang Dirawat di Rumah Sakit Harus Tidur Sebelahan dengan Mayat-mayat

Sebuah rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur pernah beroperasi namun belum memiliki kamar jenazah. Kondisi itu membuat pasien yang menjalani perawatan harus tidur sebelahan dengan mayat.

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soewandhie Surabaya, Jawa Timur pada tahun 2010 silam masih belum memiliki kamar jenazah . Kondisi itu membuat para pasien yang sedang dirawat harus tidur sebelahan dengan mayat-mayat yang sengaja diletakan di kamar perawatan biasa.

Dilansir dari Tribun, jika ada pasien yang meninggal dunia saat menjalani masa perawatan maka, jenazah itu tidak dibawa ke kamar jenazah. Jenazah akan tetap ditiduri di kamar perawatan bersama pasien-pasien yang lainnya. Termasuk proses pemandian hingga pemakaian kain kafan juga dilakukan di kamar perawatan.

Hal itu tentu membuat tidak nyaman pasien lain yang berada dalam ruangan. Bisa jadi banyak yang takut dan was-was karena tidur sekamar dengan jenazah. Belum lagi jika jenazah lama tidak diurus keluarganya, maka makin lama juga jenazah akan tetap berada di kamar perawatan.

Direktur RSUD Dr.Soewandhie saat itu, dr. Didiek Rijadi membenarkan kondisi memprihatinkan yang terjadi di rumah sakit itu. “Ya bagaimana lagi, kami tidak memiliki kamar mayat,” ujar dr. Didiek pasrah.

Ternyata tidak hanya pasien yang mengalami ketakutan. Sebab keluarga pasien yang menunggu di dalam kamar juga jadi takut karena tahu ada jenazah di dekatnya. Tapi pihak rumah sakit tidak bisa melakukan apa-apa karena memang saat itu belum memiliki kamar jenazah.

“Tapi biasanya keluarga pasien yang meninggal ini sudah tahu diri. Jadi setelah dinyatakan meninggal oleh rumah sakit maka mereka langsung membawa pulang, jadi tidak lewat berjam-jam di rumah sakit,” kata dr. Didiek menambahkan.

Tak Memiliki Kamar Jenazah, Pasien yang Dirawat di Rumah Sakit Harus Tidur Sebelahan dengan Mayat-mayat (iNews)

RSUD itu sebenarnya memiliki status rumah sakit tipe B yang memiliki fasilitas kamar jenazah, ruang autopsi, dan lemari pendingin untuk jenazah atau freezer. Tapi di tahun 2010 rumah sakit tersebut belum memiliki ruangan khusus tersebut. Pihak rumah sakit juga sudah mengadukan masalah itu kepada pemkot Surabaya untuk ditindaklanjuti.

Kini di tahun 2022 tentu rumah sakit tersebut sudah mengalami progres pembangunan fasilitas yang cukup pesat. Tentunya kamar jenazah  pun sudah dimiliki oleh rumah sakit. Jadi sudah tidak ada lagi pasien yang tidur sekamar dengan mayat yang belum dijemput kerabatnya.

Tak Memiliki Kamar Jenazah, Pasien yang Dirawat di Rumah Sakit Harus Tidur Sebelahan dengan Mayat-mayat (Radar Depok)