Tidak semua wanita bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Pasalnya, wanita harus melewati siklus menstruasi atau datang bulan setiap bulannya. Wanita yang datang bulan tidak diperbolehkan puasa. Meski begitu, wajib hukumnya bagi mereka untuk mengganti puasa di hari lain setelah Ramadhan.
Untuk wanita haid ini, Allah SWT memberikan keringanan bagi umatnya dengan cara puasa qadha. Di mana, utang puasa harus dibayarkan sesuai dengan jumlah puasa yang ditinggalkan. Ganti puasa Ramadhan juga sebaiknya dilakukan sesegera mungkin agar tidak kelupaan.
Cara menggantinya pun tidak perlu dilakukan berturut-turut seperti puasa Ramadhan. Kamu bisa mengatur jadwalnya sendiri serta memperhatikan kondisi tubuhmu. Namun sama seperti puasa pada umumnya, tata cara membayar utang puasa juga diawali dengan membaca niat di malam hari atau saat sahur.
Niat membayar utang puasa sendiri berbeda dengan niat puasa Ramadhan. Meski begitu, niat membayar utang puasa harus diucapkan karena merupakan syarat wajib puasa. Berikut ini doa niat bayar utang puasa Ramadhan:
‘Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillahi ta‘ala’. Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.”
Terlepas dari itu, ada empat golongan orang yang diperbolehkan untuk tidak menjalankan ibadah puasa Ramadhan yakni orang dalam perjalanan jauh jika perjalanan yang dilalui dirasa berat dan menyulitkan, orang sakit, orang lanjut usia dan ibu hami serta wanita menyusui.
Foto: Puasa
Meski begitu, orang yang batal puasa karena perjalanan jauh, orang sakit sampai ibu hamil serta menyusui, mereka diwajibkan untuk mengganti puasa di kemudian hari jika sudah dalam keadaan sehat dan mampu untuk puasa.
Sementara untuk orang lanjut usia yang sudah tidak mampu menjalankan ibadah puasa diberi kelonggaran untuk tidak berpuasa. Namun sebagai gantinya, orangtua wajib untuk membayar fidyah dengan memberi makan fakir miskin setiap kali orang tersebut tidak berpuasa.
Foto: Puasa