Di era globalisasi seperti ini, keadaan sering mengharuskan kita untuk beradaptasi mengikuti perkembangan jaman. Dari tahun ke tahun, perkembangan teknologi yang semakin canggih menuntut kita untuk meningkatkan daya beli. Dan secara tidak sadar, hal ini membuat kita menerapkan gaya hidup konsumtif.
Mempunyai daya beli memang merupakan hal yang patut untuk disyukuri. Akan tetapi mempunyai daya beli bukan bearti kalian bisa menghamburkan uang kali dengan membeli semua barang yang kalian inginkan.
Bersifat konsumtif akan menyebabkan pemborosan yang nantinya akan membuat kalian rugi. Lantas apa itu gaya hidup konsumtif? Dan bagaimana cara kita untuk menghindari gaya hidup konsumtif?
Gaya hidup konsumtif adalah gaya hidup saat seseorang terlalu berlebihan membeli suatu barang atau jasa dengan mengutamakan keinginan daripada kebutuhannya dan secara ekonomi akan menyebabkan pemborosan.
Akibat dari gaya hidup konsumtif ini akan sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi kalian. Jika sifat konsumtif jadi kebiasaan, sifat boros pun tidak bisa dihindari.
Gaya Hidup Konsumtif (via Sirclo)
Pemborosan akan menganggu kesehatan finansial kalian dan kalian tidak dapat menghindari melemahnya kondisi finansial. Jika kondisi finansial kalian sudah melemah, makan daya beli kalian akan berkurang secara berkalah, sedangkan kebutuhan akan bertambah seiring berjalannya waktu.
Setelah mengetahui efek negatif dari sifat konsumtif, kalian harus sebisa mungkin untuk menghidarinya. Cara yang dapat kalian lakukan adalah dengan membuat anggaran pengeluaran bulanan dengan menentukan prioritas kebutuhan kalian. Jadikan anggaran ini sebagai patokan agar kalian tidak overspend.
Gaya Hidup Konsumtif (via Solopos)
Kalian juga bisa mengalokasikan uang kalian pada asuransi dan investasi. Kedua hal ini merupakan tabungan yang dapat bermanfaat bagi kalian di masa depan.
Kalian harus membuat jauh-jauh gengsi yang kalian miliki. Tanamkan pemikiran bahwa kalian tidak harus selalu punya apa yang orang lain punya. Hiduplah dengan bijak dan kelola keuanganmu secara cermat tanpa harus melihat orang lain. So, ucapkan selamat tinggal pada gaya hidup konsumtif, ya!
Gaya Hidup Konsumtif (via Kajian Pustaka)