Hilman Hariwijaya dan Kenangan Tentang Lupus Bagi Remaja Era 80-an

Hilman Hariwijaya dan Kenangan Tentang Lupus Bagi Remaja Era 80-an

Penulis novel fenomenal era 80-90-an, Lupus, Hilman Hariwijaya dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (9/3/2022). Pria kelahiran Jakarta, 25 Agustus 1964 ini disebut mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 08.02 WIB.

Semasa hidupnya, Hilman Hariwijaya menemani perjalanan remaja era '80-an. Penulis yang tutup usia di angka 57 ini mulai dikenal sejak menulis cerita pendek Lupus di majalah Hai pada Desember 1986.

Dengan judul yang sama, cerita pendek itu kemudian dikembangkan menjadi novel Lupus. Ia bersama dua penulis lainnya, yakni Gusur Adhikarya dan Boim Lebon, membuat itu dan dikenal dengan trio penulis novel Lupus.

Sebagai informasi, Lupus merupakan novel yang meledak pada masanya. Novel Lupus pertama diterbitkan pada tahun 1986 berjudul Lupus I: Tangkaplah Daku Kau Kujitak.

Tokoh Lupus identik sekali dengan permen karet yang tak pernah lepas darinya. Model rambut berjambul yang sering dihina Lulu, sang adik, punya sebutan sarang Burung. Karakter tersebut juga dikenal dengan sifatnya yang konyol, hingga membuatnya disukai oleh seluruh teman-temannya.

Selain menulis cerita pendek dan novel Lupus, Hilman Hariwijaya juga pernah menjadi penulis naskah beberapa film, seperti Dealova (2005), The Wall (2007), Anak Ajaib (2008), Suka Ma Suka (2009), dan Rasa (2009).

Penulis Novel Lupus, Hilman Hariwijaya Meninggal Dunia (Liputan6.com)

Ia pun merambah dunia pertelevisian dalam beberapa tahun terakhir, menulis skenario dari sinetron Cinta Fitri (Season 2 - Season 3), serta Melati untuk Marvel.

Kini, sang penulis tersebut telah tiada. Kondisi kesehatan Hilman Hariwijaya sudah terlihat menurun sejak akhir tahun 2021 lalu. Hal tersebut tampak dari sejumlah unggahan sang penulis di media sosial.

Dalam unggahan terakhir, Hilman Hariwijaya terlihat sedang terbaring di atas kasur, kemudian ada anak berkostum Spider-Man.

Penulis Novel Lupus, Hilman Hariwijaya Meninggal Dunia (VOI)

"With Spidey," keterangan foto yang diunggah sekitar 10 pekan yang lalu.

Unggahan tersebut kini ramai oleh ucapan duka warganet.

"Innalillahi wainailaihi rojiun. Terima kasih om Hilman sudah menghibur remaja-remaja dengan karya yang luar biasa," komentar salah seorang netizen.

"Selamat jalan om," tulis netizen yang lain.

Selamat jalan Om Hilman. Ragamu memang telah pergi. Namun karya-karyamu akan tetap abadi.

Novel Fenomenal Karya Hilman Hariwijaya, Lupus (Corousell)