Secara alamiah, manusia merupakan makhluk sosial. Oleh karena itu, pertemanan berperan besar dalam kehidupan setiap individu, terutama dalam menjaga kesehatan mental. Memberi dukungan emosional, mencegah rasa kesepian dan juga mengurangi stres adalah beberapa dampak positif pertemanan sehat.
Tidak ada orang yang ingin mengalami disorder. Namun, bila temanmu mengalaminya, maka jangan pernah menyepelekan atau merendahkannya. Sebab, itu hal serius. Memberi dukungan akan membuatnya lebih baik.
Nah, berikut berbagai hal yang bisa kamu hindari saat berinteraksi dengan temanmu yang memiliki disorder.
"Aku tau perasaanmu. Aku juga depresi saat nilaiku tidak bagus."
Mungkin kamu ingin membuat temanmu merasa tidak sendirian. Namun, ini terkesan meremehkan perjuangan temanmu. Sebab, bisa saja ia berpikir bahwa kesehatan mental mereka dan kesedihan sementaramu itu setara dan memiliki kesamaan konsekuensi.
"Coba bersyukur, deh. Banyak, lho, orang yang hidupnya lebih susah."
Semua orang tidak ingin dibandingkan, termasuk temanmu. Yakinlah, ia sedang berjuang dengan kesehatan mentalnya dan kehidupannya yang terbaik. Semua orang mempunyai kekurangan. Dan, temanmu sedang berusahan menjadi manusia yang lebih baik.
"Coba kalau kamu nggak begitu, mungkin...."
Jangan pernah mengatakan hal di atas. Itu hanya akan membuat temanmu menyalahkan diri sendiri atas kondisinya dan menyebabkan tekanan baru yang merugikan mereka.
"Tapi kamu kelihatan gembira terus tuh?"
Di balik keceriannya, temanmu mungkin hanya memakai topeng agar terlihat baik-baik saja. Ia menyembunyikan perasaannya dan menyimpan luka. Pernah mendengar kalimat, "Orang yang paling tertawa keras justru yang paling sedih hidupnya"? Begitulah yang sedang temanmu rasakan.
"Kamu harus kuat. Kasihan keluarga dan teman-temanmu, kan."
Kalimat itu tidak akan membuatnya semakin kuat. Itu justru membuatnya merasa lemah dan membebani orang-orang di sekitarnya. Tentu saja, kesehatan mentalnya semakin tidak baik.
5 Hal Terbaik dan Terburuk untuk Dikatakan kepada Teman yang Sedang Berjuang (Parapuan)
Nah, daripada mengatakan hal-hal yang sudah disebutkan tadi yang tidak membuatnya lebih baik, bahkan semakin parah, lebih baik kamu mengatakan dengan kalimat berikut:
"Kamu mau ngobrol? Aku di sini untukmu."
"Itu terdengar sangat sulit, ya. Bagaimana kamu menghadapi semua ini?"
"Ada yang bisa aku bantu?"
"Nggak salah, kok, merasa begitu. Kamu juga nggak membebani siapa pun."
"Apa kamu butuh bantuan dari profesional?"
Temanmu atau orang-orang di sekitarmu membutuhkan dukungan mental. Bila belum mampu memberikan solusi, maka mendengarkan dan mengatakan hal baik itu sudah membantunya. Oleh karena itu, ada baiknya kita berhati-hati saat berkata.
5 Hal Terbaik dan Terburuk untuk Dikatakan kepada Teman yang Sedang Berjuang (Paper.id)