Selain udara, zat paling penting yang dibutuhkan oleh manusia untuk bertahan hidup adalah air. Siklus hidrologi adalah alasan kenapa air di bumi tidak pernah habis .
Siklus hidrologi sendiri merupakan proses terjadinya rangkaian yang dilalui air bumi ke atmosfer hingga kembali lagi ke bumi. Siklus ini melewati tahapan berupa proses penguapan (evaporasi), kondensasi, presipitasi, dan infiltrasi.
Berkat panas matahari, proses evaporasi dimana benda cair berubah wujud menjadi gas bisa terjadi untuk kemudian disimpan di atmosfer. Tak hanya air laut dan air sungai, proses evaporasi ini juga berasal dari tanaman dan es.
Setelah menguap, gas tersebut disimpan dengan cara penggumpalan (kondensasi) yang kita kenal sebagai awan. Lalu, awan yang terbentuk dari proses ini lama-lama mencapai titik jenuh hingga akhirnya menurunkan tetesan-tetesan air kembali ke bumi. Ya, proses presipitasi inilah yang kita ketahui sebagai hujan.
Kenapa Air di Bumi Tidak Pernah Habis (via LifeSavvy)
Air yang dijatuhkan ke bumi oleh awan lantas diserap oleh pori-pori tanah sebagai cadangan air bersih layak konsumsi untuk makhluk hidup yang tinggal di daratan.
Meskipun air adalah sumber energi terbarukan, yang berarti tak akan habis selama siklus hidrologi masih bisa terjadi, masih kita temukan di beberapa belahan dunia yang mengalami krisis air bersih. Hal ini disebabkan oleh faktor yang sangat beragam.
Kenapa Air di Bumi Tidak Pernah Habis (via Vecteezy)
Misalnya, pengaruh iklim dan cuaca yang mengakibatkan kekeringan, polusi dan pencemaran air, sanitasi buruk, bahkan akibat pemborosan penggunaan air bersih.
Itulah alasan kenapa air di bumi tidak pernah habis . Meski begitu, bukan berarti kita sebagai manusia bisa serakah dan tidak bijak dalam menggunakan air bersih, ya!
Kenapa Air di Bumi Tidak Pernah Habis (via Bobo ID)