Kematian aktris Thailand , Tangmo Nida sampai saat ini masih menjadi sorotan. Tidak hanya di negara asalnya, pemberitaan Tangmo Nida meninggal sampai ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Diketahui sebelumnya, aktris bernama asli Pataratida Patcharaveerapong ini ditemukan tak bernyawa beberapa hari setelah terjatuh dari speedboat pada 24 Februari 2022.
Kejadian ini bermula saat Tangmo Nida dan kelima temannya melakukan perjalanan dari Jembatan Krung Thon di Bangkok ke Jembatan Rama VII menggunakan speedboat. Berdasarkan kesaksian teman-temannya, Tangmo disebut terjatuh saat buang air kecil di bagian belakang kapal karena toilet tidak berfungsi.
Saat itu lah, Tangmo Nida yang tidak menggunakan pelampung terjatuh ke sungai. Teman-teman Tangmo mengaku tidak mengetahui kalau aktris 37 tahun itu terjatuh. Mereka juga mengaku kesulitan memberikan pertolongan karena kondisi sungai yang terlalu gelap. Jenazah Tangmo Nida kemudian ditemukan oleh tim penyelamat di Sungai Chao Phraya Bangkok, Thailand pada Sabtu, 26 Februari 2022.
Tubuhnya yang sudah tak bernyawa baru ditemukan setelah pencarian selama 38 jam. Kakak Tangmo Nida menjadi orang pertama yang menemukan tubuh sang adik dengan mengenali dari pakaian yang dikenakannya. Posisi mayat Tangmo berada sekitar satu kilometer dari tempat dia terjatuh. Polisi lantas mengabarkan dalam konferensi pers pada 1 Maret 2022, Tangmo Nida meninggal karena tenggelam.
Kasus kematian Tangmo tidak berhenti sampai di situ. Ibunda Tangmo Nida, Panida Sirayutthayothin menduga kematian putrinya bukan karena kecelakaan. Sang ibu mencurigai ada permainan kotor dalam meninggalnya sang putri. Dugaan ini juga mencuat karena Tangmo Nida dikenal sebagai perenang hebat sejak usia muda. Jadi, dia tidak percaya putrinya meninggal karena tenggelam.
Foto: Tangmo Nida (Tentangkita)
Kecurigaan ini semakin menjadi setelah teman-teman yang bersama Tangmo Nida di kapal juga mendadak hilang dan tidak bisa dihubungi sesaat setelah kejadian. Mereka juga begitu lama melaporkan kematian sang aktris. Banyak netizen juga menyadari ada sejumlah luka cakaran hingga baju yang robek pada teman-teman Tangmo Nida.
Di media sosial juga viral foto jenazah Tangmo Nida tanpa sensor dalam kondisi yang menggenaskan. Ada luka sobek di bagian pahanya. Pihak kepolisian Thailand memberikan peringatan pada siapapun agar tidak menyebar foto Tangmo karena hal ini bisa membuat keluarga yang ditinggalkan semakin trauma.
Meski begitu, ibunda Tangmo Nida dalam program televisi mengaku sudah memaafkan orang-orang yang diduga membuat putrinya tewas. Panida sudah memaafkan pemilik speedboat yakni Tanupat "Por" Lerttaweewit dan pengemudinya, Phaiboon "Robert" Trikanjananun karena mereka sudah berbicara secara langsung dan membuatnya luluh.
Namun kini, ibu Tangmo Nida banjir hujatan karena menerima permintaan maaf terduga pelaku. Pasalnya, dia disebut akan menerima uang kompensasi setara Rp31 miliar. Tapi Panida membantah tuduhan tersebut. Dia mengaku awalnya marah pada Por dan Robert. Tapi dia luluh setelah Por terus menghubunginya setiap hari. Mereka juga berjanji akan merawat Panida dengan baik.
Foto: Tangmo Nida (Siakap Keli)
Akan tetapi, tidak seperti dua orang tersebut, Panida bersikeras tetap tidak akan memaafkan manajer Tangmo yakni Idsarin 'Gatick' Juthasuksawat. Kemarahan Panida ini muncul karena Gatick tidak menghubunginya tentang kematian Tangmo sampai tiga hari setelah kejadian.
Panida juga menuding Gatic sebagai penyebab putrinya meninggal dunia. Sampai saat ini, penyebab kematian Tangmo Nida masih diselidiki oleh pihak berwajib. Polisi kabarnya, akan segera memanggil teman-teman yang berada di kapal bersama Tangmo Nida.
Foto: Tangmo Nida (The Bangkok Post)