Gak cuma terkenal sebagai kota hujan. Kini kota Bogor juga dikenal memiliki daya tarik baru yaitu Kampung Janda. Terletak di Kabupaten Bogor, tepatnya di Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, kampung yang warganya banyak berisi janda ini berada.
Ada berbagai hal yang menyebabkan banyak warga perempuan di sana menyandang status janda. Mulai dari karena perceraian, maupun ditinggal mati suami. Usia para janda di sana juga beragam, ada yang berkisar 20-30 tahunan. Ada yang 40 tahunan ke atas
# 30 Keluarga Dipimpin oleh Janda
Di desa Cibaruyut ini, ada sekitar 30 keluarga yang dipimpin oleh janda, dari total 65 kepala keluarga. Ya wajar sih kalau disebut kampun janda. Nyaris separuh KK-nya dipimpin oleh janda soalnya.
Karena berada di kaki Gunung Salak dan Gede Pangrango, dan masih berada di bawah garis kemiskinan. Banyak pria yang tinggal di sana bekerja sebagai penambang pasir dan pemecah batu.
Kampung janda di Bogor (matamaduranews.com)
Padahal pekerjaan tersebut berisiko tinggi. Area kerjanya rawan longsor, sehingga kemudian banyak pekerja yang jadi korbannya. Itulah kenapa banyak perempuan di sana yang kemudian berakhir jadi janda.
# Pernikahan Dini
Tak hanya karena ditinggal suami meninggal. Para janda di kampung Cibrayut ini juga bermunculan karena maraknya pernikahan dini di sana.
Bima Arya dan Dedie Rachim kunjungi kampung janda (bogoronline.com)
Karena umumnya belum siap secara mental maupun materi, banyak pernikahan dini yang pada akhirnya berakhir perceraian. Otomatis, kemudian satu demi satu janda bermunculan.
Nikah muda biasanya terjadi karena rendahnya pendidikan dan kemiskinan yang terus menggelayuti desa tersebut. Apalagi, rata-rata penduduk Desa Cibrayut hanyalah tamatan SD.
Bahkan, bukan hal yang aneh ketika seorang perempuan berusia 17 tahun sudah pernah menikah dua kali.
# Destinasi Para Pria yang Hendak Cari Jodoh
Karena banyaknya janda di sana, terlebih janda muda. Tak heran jika kemudian kampung ini jadi daya tarik tersendiri bagi para pria yang sedang mencari jodoh.
Kabarnya, pria yang sudah kepincut dengan janda kembang di sana sampai ogah pulang saking betahnya.
Wah wah wah... Semoga pemerintah lebih perhatian ya pada warga di sana. Terutama untuk mengatasi soal rendahnya pendidikan dan kurangnya lapangan pekerjaan di sana.
Kampung janda di Sulteng (matarakyatindo.com)