Kisah Dramatis Rayan, Bocah 5 Tahun Asal Maroko Terjebak 4 Hari di Sumur 32 Meter Meninggal Setelah Diselamatkan

Rayan, bocah berusia 5 tahun di Maroko yang terjebak selama 4 hari di sumur sedalam 32 meter. Namun setelah diselamatkan, Rayan dikonfirmasi meninggal dunia.

Nama Rayan tengah ramai dibicarakan di media sosial, bahkan di Twitter muncul tagar #SaveRayan. Hal ini rupanya berkaitan dengan operasi penyelamatan bocah berusia 5 tahun bernama asli Rayan Oram yang terjatuh  ke sumur  sedalam 32 meter yang ada di dekat rumahnya di desa kecil Ighrane, sekitar 60 mil dari Kota Chefchaouen pada Selasa (1/2). 

Rayan ternyata sudah terperangkap selama 4 hari. Kabarnya, ayah Rayan sedang memperbaiki sumur saat putranya jatuh. Namun awalnya, dia tidak menyadari ke mana perginya sang buah hati. Ibunya mengaku keluarga sudah mencari Rayan di sekitar rumah dan dia tidak menyangka bahwa putranya jatuh ke sumur.

Rayan ditemukan setelah ibunya mendengar tangisan. Mereka kemudian mengecek lubang tersebut dengan lampu ponsel dan menemukan Rayan di dalamnya. "Ia menangis dan berkata 'angkat aku'," kata seorang kerabat Rayan Oram yang dikutip dari Reuters pada Minggu, (6/2).

Operasi besar-besaran langsung dilakukan untuk menyelamatkan Rayan. Ratusan petugas gabungan diturunkan untuk penyelamatan ini. Sumur tempat Rayan terjatuh hanya memiliki lebar 45 cm di bagian atas dan meruncing di kedalaman 32 meter membuat tim penyelamat tidak mungkin turun ke bawah secara langsung. 

Saat musim dingin seperti sekarang ini, daerah berbukit di sekitar Chefchaouen sangatlah dingin. Para petugas penyelamat pun berusaha untuk menjaga anak itu tetap hidup dengan menurunkan makanan, air, dan oksigen melalui selang serta menurunkan kamera untuk memantau kondisi bocah malang itu. 

Media lokal melaporkan kalau bocah malang itu terlihat sempat mengambil makanan dan minuman yang diberikan. Ribuan orang juga berkumpul dan berkemah di sekitar lokasi sebagai bentuk dukungan pada Rayan dan keluarga. Upaya penyelamatam Rayan Oram ini juga diikuti seluruh negeri. Orang Maroko mengikuti kisah itu di televisi di rumah-rumah dan kafe-kafe. 

Tim penyelamat bekerja siang dan malam memotong parit besar melalui lereng bukit, kemudian membuat terowongan secara horizontal menuju Rayan dengan resiko tanah longsor. Di jam-jam terakhir upaya penyelamatan, para pekerja harus bergerak dengan sangat hati-hati saat mereka berusaha menggali tanah dan bebatuan ke tempat Rayan terbaring. 

Sampai akhirnya, mereka dapat mengakses sumur pada Sabtu malam (5/2) dan muncul kabar Rayan Oram berhasil diselamatkan. Video di media sosial menunjukkan sorak-sorai, tepuk tangan, dan doa menggelegar dari ratusan warga saat petugas medis membawa bocah itu, dengan tandu merah melewati barisan polisi dan tentara Maroko menuju ambulans.

Foto: Gambar Rayan (Arab News)

Tapi penyelamatan dramatis itu berakhir duka. Beberapa menit setelah berhasil diselamatkan, Kerajaan Maroko menyatakan bahwa Rayan Oram telah meninggal sebelum penyelamat berhasil mengevakuasinya. Media pemerintah melaporkan Raja Maroko Mohammed VI langsung menelepon kedua orang tua Rayan untuk menyampaikan belasungkawa. 

"Menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawa anak Rayan Oram, Yang Mulia Raja Mohammed VI, semoga Tuhan melindunginya, menelepon Tuan Khaled Oram, dan Nyonya Wassima Khersheesh, orang tua almarhum yang meninggal dunia setelah jatuh ke dalam sumur," begitu isi pernyataan yang dilansir dari New York Times.

Tidak hanya itu, Raja Mohammed juga menyatakan penghargaannya atas upaya tidak kenal lelah yang dilakukan oleh para tim penyelamat, serta kegiatan kolektif dan dukungan kuat dari berbagai pihak selama peristiwa yang menyakitkan ini. Media sosial kini dibajiri doa untuk Ryan Oram agar damai di surga.

Foto: Gambar Rayan (The Sun)