Jangan Sampai Tertipu, Gini 4 Cara Bedakan Orang Kaya Asli Dengan Yang Cuma Pamer Menurut Pakar

Pakar Rhenald Kasali mengungkap 4 cara untuk membedakan orang kaya asli dengan yang hanya pura-pura untuk sekedar pamer saat hadir di podcast Deddy Corbuzier.

Media sosial kini seakan menjadi tempat untuk banyak orang memamerkan kekayaan . Padahal tidak semua kekayaan yang mereka tunjukkan adalah asli. Ada yang hanya berpura-pura kaya  dengan tujuan untuk mengambil ‘umpan’ dari orang lain. Hal ini bisa menjadi bahaya saat orang mulai tergoda dan bahkan tertipu karenanya.

Seiring dengan hal ini, akademisi dan praktisi bisnis, Rhenald Kasali mengungkapkan cara untuk membedakan orang yang benar-benar kaya dan hanya berpura-pura kaya saat hadir dalam podcast terbaru Deddy Corbuzier  yang berjudul ‘Sok Kaya Tapi Nipu Trading!! Bohong Semua?!’.

Awalnya, Rhenald Kasali mengakui ada beberapa orang kaya yang sebenarnya memiliki tujuan penjualan atau bahkan penipuan. Orang yang memamerkan kekayaan itu terkadang hanyalah agen atau brand ambassador. Tujuan utama dari hal ini adalah agar orang lain mengikuti bisnis yang secara halus sedang mereka dijual. Lantas bagaimana cara membedakan orang yang benar-benar kaya dan yang hanya untuk pamer? Yuk disimak! 

1. Melihat Gambaran di Media Sosial

Rhenald mengungkapkan salah satu cara membedakan orang kaya dan yang hanya berpura-pura itu terlihat dari gambaran mereka di media sosial yang terlihat terlalu sempurna. Misalnya, ada orang yang bisa mencapai kesuksesan di usia 20an awal. Menurutnya, hal itu harus dipertanyakan.

"Pertama, tidak semua orang kaya itu bisa mencapainya di usia yang sangat muda, 20 sekian. Itu hampir tidak mungkin, kecuali dia keturunan orang kaya dan sebagainya," ujar Rhenald Kasali yang dikutip Kamis, (3/2).

"Jika Anda berada di awal 20-an dan mengatakan anda seorang miliarder, gitu ya, itu kan pertanyaan besar, lu dapet dari mana secepet itu? Lu bilang 'gua punya perusahaan seperti ini', kita hitung aja produknya seperti ini kemudian dia bisa membeli satu produk yang membuat dia bisa pamer seperti itu,” sambung Rhenald.

2. Melihat Cara Membeli Barang Mahal

Hal lain yang bisa dilihat dari orang pura-pura kaya adalah mereka membeli barang-barang mahal untuk pamer. Sedangkan orang kaya asli membeli sesuatu untuk menghemat waktu.

"Barang yang dimiliki orang kaya berbeda dengan barang yang dimiliki orang pamer. Barang dan jasa yang dibeli beda. Misal lo kaya lo perlu apa supaya saving your time. Lo perlu personal assistant, lo perlu personal therapist karena kita kan harus sehat karena kerjanya lebih banyak dari orang lain. Lo perlu aksesnya bukan barangnya jadi kalau perlu pesawat tahu sewanya sama siapa,” lanjut Rhenald.

Selain itu, Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Indonesia ini juga mengatakan seharusnya banyak orang yang mempertanyakan darimana mobil mewah itu mereka dapatkan padahal rumah yang ditempati terbilang biasa saja.

"Kemudian lo enggak akan beli kendaraan kalau rumah lo sendiri belum bagus, biasanya kendaraan lo harganya lebih murah dari rumah lo tapi kalau rumahnya masih cicilan, rumahnya biasa aja, mobilnya sekian miliar itu big question sebetulnya," tuturnya.

3. Melihat Tujuan Membeli Barang

(YouTube Deddy Corbuzier)

Lebih lanjut, Rhenald Kasali mengungkapkan jika orang kaya asli lebih mengutamakan kesehatan, investasi hingga asuransi daripada hanya sekadar terlihat indah. Sementara orang kaya palsu cenderung hanya ingin memberi kesan, jadi mereka mengutamakan desain daripada kualitas. Rhenald juga menjelaskan perbedaan wanita dan pria saat ingin hanya ingin pamer.

"Bagi laki-laki sudah pasti mobil misalnya Ferrari dan Lamborghini. Ini berdasarkan riset, dia perlu mobil mewah untuk mengimpresi cewek. Tapi cewek butuh tas mewah untuk menunjukkan bahwa dia lebih baik lebih sejahtera dari cewek lain," terang Rhenald Kasali.

4. Melihat dari Foto

Cara lain yang bisa dilakukan untuk membedakan adalah melalui foto. Orang kaya asli akan membuat foto selalu natural. Berbeda dengan mereka yang memang ingin pamer, sehingga membuat foto sebagus mungkin. Rupanya, alasan di balik itu mereka juga punya tujuan untuk memasarkan produk.

"Kemudian lebih gampang lagi kita lihat itu foto. Yang kaya beneran itu membuat foto natural dan kadang-kadang dibilang agak norak dikit. Tapi ini noraknya beda, lu bisa lihat ini to good to be true. Dia bikin foto dan semua fotonya keren semuanya begitu. Jadi dia punya fotografer yang selalu ikutin dia dan memang untuk memasarkan produknya. And the end of the day dia harus tampil perfect karena kepentingan produknya,” tandas Rhenald Kasali.

Foto: (BBC)