Ada berbagai macam cara untuk bisa kaya. Ada yang lama dan ada juga yang cepat. Ada yang dengan cara halal, ada yang haram, seperti pesugihan.
Salah satu pesugihan bisa dilakukan dengan cara datang ke tempat tertentu dan melakukan ritual tertentu. Misalnya pesugihan di Gunung Kawi.
Seperti apa pesugihan di Gunung Kawi dan apa saja syaratnya? Yuk, simak pengakuan salah satu pelaku pesugihan Gunung Kawi berikut ini!
# Kesaksian Pelaku Pesugihan Gunung Kawi
Gunung Kawi adalah gunung berapi yang sudah terkenal sebagai tempat pesugihan sejak dahulu kala. Seperti pesugihan pada umumnya, pesugihan di Gunung Kawi juga melibatkan bantuan makhluk gaib.
Pesugihan Gunung Kawi juga membutuhkan tumbal yang harus dipenuhi. Namun konon, kekayaan yang nantinya didapat dari pesugihan ini tidak akan bertahan lama karena sosok 'penguasa' gunung akan mengambilnya kembali di akhir hayat pelaku pesugihan.
Salah satu pelaku pesugihan Gunung Kawi, Lek Jan, mengaku pernah melakukan pesugihan karena ingin hidup makmur dan melunasi utang-utangnya. Ia kemudian melakukan ritual tapa brata untuk merealisasikan keinginannya tersebut.
# Ritual Tapa Brata
Gunung Kawi Temple (introducingbali.com)
Untuk melancarkan usaha, sekaligus sebagai perantara untuk meraih kekayaan, Lek Jan membutuhkan perantara berupa daun dewandaru.
Lek Jan juga harus menyiapkan ubo rampe atau sesajen untuk penguasa gunung.
Tak hanya itu, pelaku juga harus menyiapkan syarat lain seperti tumbal. Tumbalnya pun gak main-main, harus keluarga atau diri sendiri.
“Kalau saya tumbalnya diri sendiri,” katanya.
Syarat pesugihan Gunung Kawi lainnya adalah ayam pancawarna, kemenyan arab, candu, kopi hitam pahit, dan satu gelas air.
Kemudian, pelaku pesugihan melakukan ritual mandi dan lanjut mengucapkan mantra khusus.
“Setelah syarat tersebut sudah saya laksanakan. Setiap malam Jumat Wage, bunda ratu (penguasa Gunung Kawi) akan berkunjung ke kamar yang sudah saya siapkan dan para pengawalnya akan membawakan saya sekeranjang uang,” ujarnya.
# Mendapat Kekayaan Setelah 1 Tahun
Destinasi wisata di Bali Pura Gunung Kawi (museumnusantara.com)
Lekjan kemudian mengaku kalau ia harus melakukan semedi 9 hari 9 malam di tengah-tengah Gunung Kawi, sampai ditemui sejumlah makhluk gaib di sana. Setelah memenuhi syarat semedi tersebut, ia mengaku memperoleh kekayaan secara instan.
Menurut pengakuannya, dia menerima uang hasil pesugihan selama beberapa kali dalam satu tahun.
“Ya ini memang uang asli loh, ini uang bisa menebus sertifikat tanah dan utang-utang saya di bank. Saya dikirim uang sudah 4 kali dalam waktu 1 tahun,” katanya.
Meskipun begitu, pesugihan adalah cara musyrik yang dibenci Tuhan ya ges. Jangan sedikit pun coba-coba.
Ilustrasi ritual tapa brata (mo3slim.wordpress.com)