Kita Telanjur Percaya dengan Mitos-Mitos tentang Sains Ini

Sejauh ini, kita telanjur percaya dengan mitos-mitos tentang sains ini. Padahal mah... simak aja deh.

Kita telanjur percaya dengan mitos-mitos tentang sains ini. Kita percaya karena seolah-olah ilmu pasti adalah jawaban paling final dari semua yang tak terungkap di dunia ini. Tapi terserah kalian ya gengs.

Padahal gak begitu lho. Ilmu pasti emang bisa menjawab segala kegelisahan kita tentang misteri dunia. Tapi sebenernya mereka juga "pasti" bisa keliru juga kan?

Ternyata kini ada banyak banget mitos soal ilmu pengetahuan atau sains yang dipercaya. Tapi yang sebenernya justru malah sebaliknya. Nah lho. Kalo gitu simak deh, soalnya kita telanjur percaya dengan mitos-mitos tentang sains ini.

Katanya, astrologi bisa prediksi masa depan?

Kalo selama ini kalian percaya sama zodiak, coba pikir lagi deh. Sebab, para ilmuwan udah berkali-kali tuh melakukan pembuktian. Soal apa? Ya anggapan umum bahwa katanya zodiak bisa prediksi masa depan.

Kenyataannya, astrologi ternyata gak bisa memprediksi itu. Dan sebetulnya, astrologi gak lebih dari soal undian soal nasib aja sih.

Astrologi (straight.com)

Katanya, sinyal telepon disebar dari satelit?

Ini adalah mitos tentang sains yang dipercaya banyak orang juga nih. Sebenernya, posel yang kita pakai setiap hari memancarkan sinyal radio nirkabel. 

Ponsel kita melakukan pencarian, ping, hingga relay data dari dan ke menara pemancar terdekat gengs. Jadi inget ya, bukan langsung dari satelit lho.

Satelit di luar angkasa (satellitetoday.com)

Katanya, warna matahari itu kuning ya?

Dari jaman masih makan bangku sekolah dasar (SD), kita udah dikasi tau sama guru kita kalo Matahari tuh berwarna kuning. Bener gitu?

Nggak, kurang tepat. Matahari justru berwarna putih. Yang bikin warnanya putih adalah pembelokan efek cahaya yang disebut hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi.

Karena itu, langit jadi berwarna biru. Matahari juga jadi berwarna kuning kemerah-merahan pas "tenggelam".

Tuh, warnanya cahayanya putih kan? (polit.ru)

Katanya, Sahara adalah gurun terluas di dunia?

Selama ini kita percaya kan tuh, kalo Gurun Sahara adalah gurun terluas di dunia. Kita juga bisa keliru tuh soal itu. 

Jadi sebenernya, gurun itu gak mesti kawasan luas tandus nan panas aja. Gurun juga bisa jadi sebutan bagi tempat yang tak berpenghuni.

Soal itu, Gurun Sahara punya luas wilayah hingga 3,6 juta mil persegi. Sementara Antartika di selatan Bumi punya luas hingga 5,4 juta mil persegi. Gimana?

Antartika tuh seluas itu gengs (cy.wikipedia.org)

Katanya, Tembok Besar China adalah satu-satunya bangunan yang tampak dari luar angkasa?

Wah, ini mitos usianya udah tua banget lho. Hebatnya, masih banyak yang percaya lah. 

Jadi gini gengs, Tembok Besar China emang gede bangets, panjang pula. Tapi ya tetep aja gak keliatan dari luar angkasa gengs.

Dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) aja nih, kita bisa ngeliat banyak dinding. Tapi gak secuil aja kita bisa ngeliat Tembok Besar China itu tuh kalo pake mata telanjang. Hmm....

Gak keliatan kan Tembok China-nya (quadcitiesdaily.com)

Katanya, bentuk Bumi bulat sempurna, bener?

Ternyata itu cuman "katanya" doang lho. Jadi sebenernya, Bumi ini berputar dalam kecepatan hingga 1.040 mil per jam. 

Kecepatan ini membuat kedua kutub planet berbentuk pipih. Selain itu, perputaran itu membuat bagian khatulistiwa jadi lebih condong.

Para ilmuwan sepakat bahwa Bumi tidaklah bulat sempurna. Tetapi, Bumi ini berbentuk oval. Salah satunya juga akibat pemanasan global gengs. Kata Cinta Laura, "global warming is cool!"

Bulat aja nggak, apalagi datar? (quora.com)

Katanya, Everest adalah gunung tertinggi di dunia?

Gunung Everest selama ini dipercaya sebagai gunung tertinggi dunia. Tingginya 8 kilometer lebih, tapi diukur dari permukaan air laut gengs.

Kalo diadu nih tingginya, sebenernya masih tinggian Gunung Mauna Kea di Hawaii, Amerika Serikat. Tinggi Mauna Kea di bawah Samudra Pasifik mencapai 19.700 kaki. 

Jadi kalo laut kering dan dihitung tingginya hingga puncaknya, Mauna Kea punya ketinggian 33.500 kaki. Everest sebatas 20.035 kaki.

Tinggian Mauna Kea ternyata dari Everest (businessinsider.com)

Katanya, air menghantarkan listrik?

Air bisa menghantarkan listrik ternyata mitos juga gengs. Itu berlaku untuk air murni atau air sulingan. 

Air bisa menghantar listrik karena didukung kandungan mineral, kotoran, dan hal lain yang bisa menghantarkan listrik. Jadi berhenti percaya akan hal ini, soalnya listrik bisa dihantar lewat kandungan airnya.

Air dan listrik, bahaya? (sciencing.com)

Katanya, gravitasi Bulan bikin air laut jadi pasang surut?

Kalo kalian selama ini percaya juga soal gravitasi Bulan lah yang bikin pasang-surut air laut, kalian keliru kayaknya. 

Pasang dan surutnya air laut terjadi karena inersia air dari perputaran Bumi. Bumi kita ternyata menghempaskan air yang berlawanan dengan Bulan.

Di Bumi bagian lain, air laut surut dan mengalir, kemudian pasang. Jadi gravitasi Bulan gak bisa membuat pasang-surut air laut gengs.

Jadi kita emang telanjur percaya dengan mitos-mitos tentang sains ini gengs. Ini juga baru sebagian lho, masih banyak lagi yang lain.

Jauh jaraknya gengs... (zmescience.com)