Bagaimana kehidupan setelah menikah? Bahagia selama-lamanya? Oh, belum tentu! Menikah itu justru kehidupan baru yang lebih rumit. Beberapa orang bertahan dalam pernikahannya yang buruk demi anak. Ini tidak sehat dan justru menjadi bumerang.
Berikut alasan mempertahankan pernikahan demi akan justru menimbulkan masalah.
1. Anak tidak Bisa Dibohongi
Mau sampai kapan berpura-pura harmonis? Anak pasti menyadari bahwa orang tuanya sudah tidak mencintai satu sama lain. Akhirnya, orang tua dan anak sama-sama lelah dengan keadaan itu. Keadaan pun tidak akan semakin baik.
2. Anak Merasa Orang tuanya tidak Seperti Orang Tua Teman-Temannya
Keluarga sering menghabiskan waktu bersama. Banyak cinta dan kasih tercurah dalam kebersamaan tersebut. Ketika anak merasa bahwa kedua orang tuanya justru lebih sering sibuk dengan urusannya masing-masing dan jarang menghabiskan waktu bersama atau justru kebersamaan itu diisi dengan pertengkaran, ia akan merasa rindu.
Bisa jadi, anak juga merasa cemburu dengan kehangatan keluarga teman-temannya dan membandingkan dengan keluarganya sehingga ia merasa tidak dicintai. Hal ini harus segera diatasi.
3. Bukan Contoh yang Baik bagi Anak
Hubungan yang tidak sehat mempengaruhi anak, lho. Hal itu bisa menjadi inner chil-nya. Ia bisa meniru, bahkan ketika sudah dewasa. Ketika pertengkaran terjadi terus-menerus, anak akan berpikir bahwa itu hal wajar. Lebih parah lagi bila ia beranggapan bahwa kekerasan, baik fisik maupun verbal, itu merupakan bentuk lain dari kasih sayang. Sebab, ia belum paham itu benar atau salah. Tentu, ini mengerikan, bukan?
4. Pertengkaran Membuat Anak Tertekan
Tentu tidak enak rasanya melihat orang tua terus bertengkar. Boleh jadi, anak juga menjadi marah terhadap orang tuanya. Namun, ia melampiaskan kemarahannya dengan cara yang salah, misalnya merundung temannya.
Ilustrasi Mempertahankan Pernikahan Demi Anak (KlikDokter)
5. Anak Merasa Kurang Disayang
Orang tua sibuk dengan pertengkarannya, sedangkan anak merasa kurang kasih sayang dan tertekan dengan pertengkaran orang tuanya setiap hari. Di sisi lain, orang tua terus bertahan demi buah hati.
Yuk, ciptakan hubungan dalam keluarga yang sehat! Bertahan demi kebahagiaan diri sendiri terutama dan orang-orang di sekitar. Komunikasikan masalah dengan baik bersama pasangan, ya!
Ilustrasi Mempertahankan Pernikahan Demi Anak (Orami)