Kisah Lina, Wanita yang Ingin Jadi Simpanan Pejabat Ketimbang PSK Online

Kisah Lina, Wanita yang Ingin Jadi Simpanan Pejabat Ketimbang PSK Online

Menjadi seorang pekerja seks komersial (PSK) bagi beberapa wanita menjadi cara tercepat untuk menghasilkan banyak uang. Tetapi, tidak bagi Lina (21), mahasiswi asal Manado, Sulawesi Utara ini.

Menempuh pendidikan di sebuah universitas swasta di Jakarta Selatan, Lina mengaku pernah menjadi simpanan pengusaha barubara. Dirinya mengaku memilih jadi wanita simpanan ketimbang PSK online.

“PSK cuma cinta satu malam dan dapatnya sedikit. Berbeda dengan simpanan pengusaha atau pejabat yang hasilnya kelas kakap dan hubungannya berkelanjutan,” ujar Lina di Jakarta Selatan, belum lama ini.

Dia juga mengaku tak mau menjajakan diri dengan berdiri di pinggir jalan atau lokalisasi untuk memberikana pelayanan seks seperti wanita dalam akuarium kaca.

“Kurang tertarik tuh jualan melalui aplikasi chatting maupun media sosial,” ucap Lina.

Dengan parasnya yang rupawan dan kemolekan tubuhnya, Lina berhasil menggaet seorang pejabat dan pengusaha di tempatnya bekerja saat menjadi Lady Companion atau pemandu karaoke.

Menjadi simpanan pejabat, Lina berhasil memperoleh Honda HR-V dan dibekali uang Rp 15 juta setiap bulannya. Ia juga disewakan sebuah apartemen di Jakarta Pusat dengan biaya sewa Rp5 juta per bulan.

Ilustrasi wanita simpanan (okezone.com)

Secara materil yang sudah terpenuhi itu, otomatis Lina harus siap melayani syahwat sang pejabat kapan pun. Setelah berpisah dengan pejabat, kini Lina berada di pangkuan seorang pengusaha batu bara.

Selama 2 tahun menjalin hubungan gelap itu, ia mendapatkan banyak kemewahan. Lina difasilitasi apartemen di kawasan Sudirman dengan biaya sewa Rp 50 juta selama setahun.

Lalu, ia juga dibelikan mobil Honda Civiv dengan biaya operasional sekitar Rp25 - Rp30 juta per bulannya.

“Saya juga bisa membantu perekonomian keluarga hingga merenovasi rumah orang tua,” tuturnya.

Tak hanya itu, dia disuruh kuliah. “Biayanya ditanggung semua,” ucapnya.

Berbeda dengan hubungannya dengan pejabat negara, saat ini Lina bukan lagi di sangkar emas. Ia dibebaskan untuk berteman dengan siapapun asalkan tidak macam-macam.

Lina sejujurnya sempat merasa jatuh hati dengan pengusaha itu. Tapi, perasaannya langsung dibuang jauh-jauh karena pria tersebut telah memiliki istri dan anak.

Ilustrasi wanita simpanan (okezone.com)