Vaksin Booster Disuntikan Cuma Setengah Dosis, Apa Penyebabnya?

Pemberian vaksin booster atau ketiga kali ini berbeda dengan vaksinasi pertama dan kedua. Kali ini vaksin booster hanya diberikan setengah dosis saja.

Pemerintah memulai proses vaksinasi ketiga atau vaksin booster pada Rabu 12 Januari 2022. Pada vaksin booster  kali ini digunakan 3 jenis vaksin, yakni Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca. Lalu bagaimana dengan vaksin Sinovac?

Dalam jumpa pers secara virtual, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan memang vaksin Sinovac tidak lagi digunakan pada booster kali ini. Jika seseorang disuntikan Sinovac dalam vaksin pertama dan kedua, vaksin ketiga kali ini diberkan Pfizer atau AstraZeneca.

Sementara jika vaksin pertama dan kedua memakai AstraZeneca, untuk vaksin ketiga kali ini menggunakan vaksin Moderna. “Ini adalah kombinasi awal vaksin booster yang akan kita berikan berdasarkan ketersediaan vaksin yang ada,” kata Budi.

Budi menambahkan sejumlah hasil riset juga sudah disetujui oleh Badan POM dan ITAGI. “Nantinya bisa berkembang tergantung kepada hasil riset baru yang masuk dan juga ketersediaan vaksin yang ada,” ujar Budi.

Pada vaksin booster diberikan setengah dosis, tidak satu dosis penuh seperti vaksin pertama dan kedua. Budi menyebut bahwa ada hasil penelitian terbaru menunjukan bahwa vaksin booster setengah dosis menunjukan penIngkatan level antibodi yang relatif sama dengan vaksin dosis penuh.

Vaksin Booster Dimulai 12 Januari 2022 (Universitas Makassar)

Pada proses vaksin booster hari pertama, terlihat banyak orang yang khususnya lansia semangat untuk menjalani vaksinasi. Kondisi ini bersamaan dengan mulai meningkatnya kasus positif COVID-19 yang mulai menanjak naik usai masuknya varian Omicron.

Presiden Joko Widodo juga sudah menegaskan jika proses vaksin booster  kali ini tidak dipungut biaya alias gratis. Masyarakat diharapkan melakukan vaksinasi booster agar bisa menekan kasus positif COVID-19 di Indonesia

Vaksin Booster Dimulai 12 Januari 2022 (KONTAN)