Atlet Judo Indonesia, Di Diskualifikasi Karena Hijab?

Atlet judo Indonesia rela di diskualifikai karena masih mempertahankan jilbabnya. Dari pada membuka Aurat maka ia relakan pertandinganya.

Berita heboh yang viral banget di beberapa media sosial terkait atlet Judo asal Indonesia ini, diketahui dia dicoret dari pertandingannya karena dia tak mau melepas jilbab nya.

Di ketahui atlet judo Indonesia itu adalah Miftahul Jannah yang mengikuti pertandingan judo kelas bobot 52 kilogram.

Atlet asal Aceh itu sangat terpukul dan mengaku sangat sedih ketika dicoret, mengingat ia sudah susah payah latihan selama 10 bulan lebih dan mengalami cidera.

Namun, meskidemikian ia rela dicoret dalam pertandingan yang sudah menjadi impianya selamaa ini, daripada harus melepas jilbabnya.

"Saya rela dicoret, daripada harus melepaskan jilbab," ujar Miftahul Jannah seperti disampaikan kembali oleh Wakil Ketua I KONI Abdya, Alamsyah kepada Serambinews.com, melalui pesan Whatsapp, yang dilansir dari rangkuman di situs aceh.tribunnews.com

Menurut Miftah, kata Alamsyah yang mendampinginya, jilbab baginya adalah peneduh dan pelindung bagi kaum hawa.

Miftahul Jannah nampak bersedih setelah namanya di coret dari pertandingan Judo (Suara.Com)

Jadi, ia lebih bangga terlihat hebat di mata Allah ketimbang bangga di mata dunia.

"Setidaknya, saya telah mampu mengendalikan diri saya, agar hebat di mata Allah SWT," kata Miftahul Jannah.

Atlet judo Indonesia di cabang tuna netra peraih medali emas pada pekan paralimpik Nasional (Peparnas)XV 2016 itu, juga sangat berharap ke depannya pihak panitia dan ketua Judo Dunia dapat membuat aturan yang tidak merugikan atlet, khususnya atlet yang beragama Muslim.

"Saya rasa, tidak salahnya, atlet yang berjilbab juga bisa ikut bertanding. Buktinya banyak kejuaran dunia lainnya, dibolehkan pakai jilbab," terang anak kedua dari lima bersaudara itu.

Miftahul Jannah meminta maaaf kepada seluruh masyarakat Aceh, Pasalnya ia tidak bisa memberikan gelar juara pada Asian Para Games tersebut.

Miftahul tetap kukuh mempertahankan Jilbabnya (Liputan6.com)

"Mohon maaf, tapi apa yang saya lakukan, adalah bentuk harga diri dan menjaga marwah masyarakat Aceh, yang dikenal dengan syariat Islam. Saya tidak ingin, menggadaikan, harga diri dan martabat Aceh, hanya untuk gelar juara semata," tutup mantan siswi SLBN A (SMA) Kota Bandung itu.

Sementara itu, Wakil Ketua I KONI Abdya Alamsyah Putra mengapresiasi terhadap sikap mempertahankan jilbabnya.

Tenang mbak Miftahul Jannah, walau tak bisa mengikuti kejuaraan Judo tersebut namun kamu juara di hati kami kok, semangat ya, jangan putus asa, kamu luar biasa.

Miftahul meminta maaf kepada seluruh rakyat Aceh (Serambi Indonesia - Tribunnews.com)