Ini 3 Penyebab kenapa Israel dan Palestina Tak Bisa Berdamai

Palestina dan Israel terus-terusan berperang sejak dulu sampai sekarang. Konon ada 3 hal yang jadi alasan kenapa kedua pihak itu tak bisa berdamai.

Israel  dan Palestina  terus saling melancarkan serangan di jalur Gaza. Konflik yang dimulai sejak puluhan tahun lalu kabarnya sulit didamaikan karena beberaa hal lho. Lalu apakah akan selamanya mereka berkonflik?

Dosen Hubungan Internasional Universitas Gajah Mada Siti Mutiah menilai ada 3 alasan utama mengapa Israel dan Palestina sulit berdamai. Ia  menyebut beberapa faktor antara lain karena faktor agama dan sejarah, ada hukum internasional yang dilanggar, dan kurangnya dukungan dari Liga Arab.

1. Sejarah dan Agama

Mutiah mengatakan bahwa menurut sejarah bangsa Yahudi berhak atas tanah Palestina karena mereka pernah tinggal di sana. “Kemudian diusir pada zaman Romawi dan tersebar di Eropa, Amerika, dan sebagian Asia. Mereka sudah ribuan tahun terusir,” kata Mutiah dilansir dari Kompas.com.

Saat bangsa Yahudi ingin kembali ke Palestina karena tanah itu telah dijanjikan oleh Tuhan bangsa Yahudi. Klaim agama itu didukung Inggris melalui Deklarasi Balfour di tahun 1917 dengan mengizinkan Palestina menjadi national home bangsa Yahudi. Menurut Mutiah unsur agama dalam masalah Israel dan Palestina tetap ada.


2. Hukum Internasional yang Dilanggar

Mutiah menyebut bahwa sampai saat ini Israel belum diakui sebagai negara oleh sebagian anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena Israel tak mau menaati Resolusi PBB 242 dan 338 yang mengharuskan mereka keluar dari wilayah kependudukan di Gaza, West Bank, dan daratan tinggi Golan.

"Jadi Israel ini tidak mentaati tentang negara di masa modern, tapi didukung amerika yg menawarkan konsep-konsep politik modern, seperti kedaulatan dan perbatasan,” papar Mutiah.

Konflik Israel dan Palestina (Tempo.co)

3. Liga Arab Tak Beri Dukungan

Dukungan negara di Liga Arab untuk mendamaikan Israel  dan Palestina  juga jadi penyebabnya. Sebab Mesir terobsesi dengan jalur Gaza dan Sinai tetap miliknya. Yordania menghendaki West Bank miliknya. “Jadi negara Arab yang tidak bersatu itu menyulitkan persoalan konflik,” pungkas Mutiah.

Konflik Israel dan Palestina (Kompas.com)