Bukan soal mistis, penyebab Pantai Selatan Jawa dianggap selalu berbahaya. Namun hal itu selalu dikaitkan dengan kisah mistis penguasa Kanjeng Ratu Kidul. Secara geografis memang Pantai Selatan memiliki bentuk yang membahayakan.
Pantai Selatan Jawa memiliki perbedaan dengan perairan lainnya di Indonesia. Pantai ini dikenal memiliki gelombang ombak yang tinggi dan ganas. Tak mudah bagi seorang pelaut atau nelayan mengendalikan kapal atau perahu di Pantai Selatan Jawa.
Gelombang di Pantai Selatan terkenal dengan keunikan karena datang dari tengah lautan bergerak ke pantai, lalu berbalik lagi ke tengah lautan atau biasa disebut Rip Current alias arus balik atau arus pecah. Konon Rip Current sangat membahayakan.
Makanya di Pantai Selatan Jawa kerap terjadi perahu tenggelam hingga orang atau wisatawan terseret ombak. Perairan Amerika Serikat juga ada yang mirip dengan Pantai Selatan, setiap tahunnya ada 100 korban jiwa melayang karena arus menakutkan ini.
Dilansir dari beberapa sumber, Rip Current biasanya terjadi karena beberapa faktor, mulai dari kondisi angin, durasi angin, dan adanya area pembangkit ombak atau biasa disebut Fetch. Fetch di Pantai Selatan ini mencapai area 1.500 kilometer yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia.
Karena kondisi arus air yang mematikan, tak ayal banyak orang yang digulung ombak Pantai Selatan tidak ditemukan. Namun jika memang ditemukan orang tersebut sudah dalam kondisi mengenaskan karena berhari-hari tenggelam.
Pantai Selatan Jawa (Kompas.com)
Makanya para wisatawan sudah diwanti-wanti petugas penjaga pantai untuk tidak berenang di Pantai Selatan atau bermain dekat pusaran air. Karen ajika terseret gelombang ke dalam arus pecah sangat membahayakan.
Pantai Selatan Jawa meliputi kawasan Selatan Banten, Sukabumi, Pangandaran, Cilacap, Kebumen, Yogyakarta, hingga terus hingga Jawa Timur di Banyuwangi. Namun pusat Pantai Selatan ada di Yogyakarta karena paling mendukung membentuk Rip Current dibandingkan pantai-pantai lain yang arusnya lebih tenang.
Pantai Selatan Jawa (Java Travel)