Gembong Narkoba Freddy Budiman Ungkap Permintaan Terakhir Sebelum Ditembak Mati, Makamnya Pun Tergenang Air Jelang Pemakaman

Freddy Budiman sudah dieksekusi mati pada 2016 lalu. Ternyata malam terakhir sebelum meninggal, Freddy memiliki permintaan namun tak bisa dikabulkan.

Tentu sosok Freddy Budiman  seorang pengedar narkoba  kelas kakap tak bisa dilupakan begitu saja. Freddy yang masuk dalam jaringan narkoba internasional terbukti membawa masuk 1 juta butir lebih pil ekstasi dari China masuk ke Indonesia. Ia pun mendapatkan vonis hukuman mati.

Sebelum dieksekusi di lapangan tembak Limus Buntu di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Freddy menempati sel khusus atau biasa disebut sel isolasi. Ia berada di sel tersebut seorang diri tak bersama narapidana lainnya. Kabarnya Freddy sempat meminta beberapa permintaan khusus kepada petugas.

Hal itu diungkap oleh putra Freddy, Fikri Budiman kala berbicara di channel YouTube Gritte Agatha. Fikri mengatakan ayahnya ingin tidur bersama Fikri di malam terakhirnya ia hidup. “Biasanya orang yang mau dihukum mati diberikan 3 permintaan, salah satu permintaan ayah itu tidur sama saya di kamarnya, di penjara Nusakambangan,” katanya.

Namun permintaan Freddy tak bisa dikabulkan. Sebab selama berada di dalam sel isolasi, pria yang sudah menjadi mualaf itu tidak boleh ditemani orang lain, termasuk anak kandungnya sendiri. Mengingat narapidana jelang eksekusi harus menguatkan mentalnya.

Meski tak bisa tidur dengan Fikri di malam terakhirnya, namun Freddy masih bisa bertemu dengan Fikri beberapa hari jelang eksekusi dilakukan. Banyak sekali topik pembicaraan yang mereka obrolkan. Perbincangan ayah dan anak tersebut sangat hangat.

Fikri ingat saat akan berpisah, ia memeluk Freddy dengan sangat erat sembari menangis. Air matanya jatuh karena tak kuasa menahan kesedihan. Dalam hitungan hari Freddy akan dieksekusi mati. Namun Fikri dan keluarga lain sudah ikhlas dengan hukuman vonis mati untuk Freddy.

Gembong Narkoba Freddy Budiman (Media Indonesia)

Usai dieksekusi mati, Freddy dibawa ke rumah duka di Surabaya, Jawa Timur untuk dimakamkan di makam Mbah Ratu. Ada kejadian menarik ketika jenazah Freddy tiba di lokasi pemakaman. Jenazah tak bisa langsung dimakamkan karena ada genangan air di dalam liang lahat.

Petugas makam langsung mengeluarkan air setinggi sekitar 30 sentimeter keluar dari makam agar bisa digunakan sebagai tempat peristirahatan terakhir Freddy Budiman  si Gembong Narkoba . Kemungkinan air tersebut muncul karena hujan deras sebelum proses pemakaman berlangsung.

Makam Gembong Narkoba Freddy Budiman (Merdeka.com)