Ternyata ada banyak agama asli Nusantara selain kelima agama yang diakui di Indonesia. Agama asli Nusantara itu sebenaranya adalah kepercayaan adat atau agama-agama suku pribumi yang telah ada sebelum agama-agama asing seperti Buddha, Islam, Hindu, Konghuchu, hingga Kristen baik Protestan dan Katolik masuk ke Nusantara.
Keagamaan asli juga meliputi sejumlah aliran/organisasi kepercayaan baru (gerakan spiritual) yang didirikan di Nusantara pada abad ke 19 - 21 an, dan terkait dengan agama-agama asli seperti Saminisme, Subud, Sumarah, dan lainnya. Hingga saat ini agama asli Nusantara tidak ada satupun yang diakui Indonesia sebagai sebuah agama. Namun hanya sebagai aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk melegalkan status mereka, beberapa agama asli seperti Aluk Todolo, Kaharingan, Pemena, dan Tolotoang, pada tahun 1970-an dan 80-an berada di bawah naungan agama resmi Hindu sebagai aliran-alirannya. MLKI (Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia) disebutkan sebagai wadah tunggal sebagai payung bagi kumpulan-kumpulan kepercayaan.
(suku tengger wikipedia)
Ada banyak agama asli kuno Nusantara yang masih hidup hingga saat ini seperti Adat Musi di Suku Taulad, Adat Papua di Suku Asmat, Hindu Bali, Hindu Jawa atau Buda Tengger, Kejawen, Marapu, Arat Sabulungan, Pemena, Sunda Wiwitan, Wor, Tolotang, Parmalim, Wetu Telu, dan lainnya.
(suku dayak, wikipedia)