Kisah nabi dan sahabatnya barangkali masih kerap dibaca dan nggak akan pernah bosan. Dari kisah-kisah tersebut, umat muslim bisa belajar bagaimana menjadi sosok muslim yang baik seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya. Pun sebagai bahan bacaan sebelum tidur, kisah sahabat Rasulullah pun masih enak dibaca kok.
Semasa hidupnya dan saat beliau berjuang menyebarkan agama Islam, Rasulullah dikenal memiliki banyak sahabat. Sahabat-sahabat beliau dikenal berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari bangsawan, ketua suku, hingga budak atau rakyat jelata. Nggak membeda-bedakan, semuanya sama di mata Rasulullah, pun Allah SWT.
Oleh karena itu, menekuni kisah sahabat Rasulullah memiliki keasyikan tersendiri. Ada banyak yang bisa kita jadikan teladan dalam kehidupan. Pun ceritanya berisi tentang segala hal. Penasaran? Coba deh simak kisah sahabat Rasulullah SAW di bawah ini.
Ya Rasul, kenakan mantel ini padaku!
Satu malam, Madinah Al-Munawaroh diselimuti udara dingin yang teramat sangat. Nah, saat itu, terdapat satu wanita yang berasal dari kaum Anshar tengah menenun mantel berbagan dasar beludru.
Perjalanan menggunakan unta (punakawan.net)
Usai mantel jadi, sang wanita segera membawa mantel tersebut untuk diberikan kepada Rasulullah SAW. Tanpa menunggu lama, Rasul segera mengambil dan mengenakannya.
Udara sangat dingin dan kehadiran mantel bisa menambah kehangatan tubuh. Lalu, mantel pun digunakan beliau kala keluar rumah untuk menemui para sahabat.
Kisah sahabat Rasulullah ini diriwayatkan dalam HR Ahmad. Dan menurut catatan hadis tersebut, kala Rasulullah bertemu para sahabat, banyak dari mereka yang memuji keindahan mantel yang baru saja dikenakannya tersebut.
Kisah sahabat nabi (poemesurleprophete.com)
"Indah sekali mantel yang Engkau kenakan, wahai Rasulullah. Aku mohon kepadamu, pakaikan mantel itu padaku," ungkap salah satu sahabat yang berasal dari kaum Anshor.
Mendengar permintaan tersebut, Rasulullah pun segera melepas mantel yang ia kenakan dan memakaikannya kepada orang itu.
Melihat kejadian tersebut, sahabat Rasulullah yang lain yang menatap dengan pandangan tidak suka kepada orang Anshar itu.
Merasakan pandangan yang menusuk, orang Anshar itu pun berkata, "Aku lebih membutuhkan mantel ini daripada Nabi Agung membutuhkannya. Kelak, aku akan menjadikan mantel ini sebagai kain kafan yang menyelimutiku saat aku meninggal dunia."
Kisah sahabat Rasulullah (agamalangit.wordpress.com)
Nah, dari kisah sahabat Rasulullah di atas, kita bisa belajar banyak hal. Kita bisa memahami betapa cara Rasulullah mengajarkan rasa cinta dan sayang kepada para sahabat dan pengikutnya.
Rasa tersebut pun nggak cuma berhenti di pikiran dan perasaan saja, melainkan beliau wujudkan dalam tindakan. Ketika ada orang yang membutuhkan, ulurkanlah bantuan. Pun ketika orang kesulitan. Banyak kan pedoman dan nilai kehidupan yang bisa kita ambil dari kisah sahabat Rasulullah?
Perjalanan menuju masjid (gohijrah.com)