Cerita Batu Menangis, Dongeng Asli Indonesia

Cerita batu menangis adalah cerita legenda indonesia yang bisa menginspirasi kita semua. Di dalam kisahnya menceritakan kisah seseorang gadis yang durhaka dan di hukum oleh Tuhan hampir sama dengan malin Kundang.

Di suatu daerah yang jauh di daerah kalimantan hiduplah seorang janda yang amat miskin dengan seorang anak gadis nya.

Anak gadisnya diceritakan memiliki paras yang cantik jelita, namun sayang sekali perilakunya sangat buruk, gadis itu sangat malas dan tak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan rumah. Kerjanya cuma bersolek aja tiap hari.

Selain terkenal pemalas rupanya gadis itu amat manja sekali. Segala bentuk angan-anganya harus dituruti, setiap ia meminta ibunya harus mengabulkan.

Tanpa memperdulikan kondisi ibunya yang miskin dan setiap hari harus membanting tulang mencari sesuap nasi.

Pada suatu hari ia di ajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja keperluan sehari-hari. Lokasi desa itu sangat jauh sehingga mereka harus berjalan kaki hingga kelelahan.

Anak gadis itu berjalan melenggak lenggok bak seorang putri dengan mengenakan pakaian yang bagus dan bersolek agar banyak yang memperhatikan dirinya. Sedangkan sang ibu berjalan dibelakangnya dengan mengenakan pakaian yang apa adanya dengan membawa keranjang belanjaan. 

Karena mereka tinggal di tempat yang terpencil sampai membuat orang-orang tak tahu bahwa mereka adalah seorang ibu dan anak.

Ketika mereka mulai memasuki desa banyak orang-orang desa yang terpesona melihat kecantikan gadis tersebut, terutama para pemuda desa yang tak henti-hentinya memandang wajah gadis itu.

Namun sungguh kontras sekali dengan penampilan ibunya yang berjalan di belakangnya dengan pakaian lusuh. Hingga ada seorang pemuda yang bertanya, "Hei orang yang berjalan di belakangmu itu, apakah beliau ibumu?"

Karena malu si gadis itu menjawab dengan memasang wajah angkuh, "bukan, ia bukanlah ibuku!" 

Dan akhirnya keduanya melanjutkan perjalanan lagi dan selang tak jauh dari sana ada pemuda yang bertanya lagi, "Hai cantik apakah yang ada dibelakangmu itu ibumu?" dan saking kesalnya dan diliputi rasa malu akhirnya gadis itu mengatakan, "Bukan, Dia itu pembantuku!" (dengan nada keras).

Ilustrasi batu menangis (YuKepo.com)

Pada mulanya ibunya tak mempermasalahkan ketkia ia disebut bukan ibunya, namun karena disebut pembantu dan kesal akhirnya sang ibu itu muak dan kecewa hingga terucap, "Ya Tuhan hamba sudah tak kuat menahan penderitaan ini, anak Kandung hamba sudah begitu tega untuk menghina hamba sedemikian rupa. Ya Tuhan, tolong hukumlah anak durhaka ini!!! Hukumlah dia Tuhan!!!." 

Dan kemudian doa sang ibu terdengar dan dengan kuasa Tuhan Yang Maha Esa akhirnya secara perlahan tubuh gadis durhaka itu berubah menjadi sebuah batu. Perubahan itu di mulai dari kaki hingga mulai merambat keseluruh tubuh, hingga sampailah pada setengah tubuhnya dan akhirnya gadis durhaka itu menangis dan memohon ampun kepada sang ibu.

Namun nasi sudah menjadi bubur, kutukan Tuhan sudah diberikan dan karena perbuatan durhaka gadis itu maka akhirnya tubuhnya pun berubah menjadi sebuah batu.

Ibunya sakit hati dan berdoa pada Tuhan agar anaknya di kutuk (Vidio.com)

Dan dalam keadaan membatu gadis itu masih bisa mengeluarkan air mata di kedua matanya. Dan oleh kejadian itu orang-orang menyebutnya dengan cerita batu menangis.

Ya begitulah kira-kira cerita batu menangis yang durhaka dan dikutuk oleh tuhan karena perbuatanya. So gaes... janganlah kalian durhaka kepada orang tua dan sampai membuat mereka marah, hal itu bisa menyebabkan mereka murka, dan apabila terucap doa yang tak baik buat kamu maka celakalah kamu.

Penampakan batu yang dipercaya dulunya adalah seorang gadis di kalimantan (Vidio.com)