Bukan Malin Kundang, Namun Ini Legenda Batu Menangis dari Kalimantan

Bukan Malin Kundang, Namun Ini Legenda Batu Menangis dari Kalimantan

Cerita tentang orang menjadi batu bukan hanya Malin Kundang saja, namun ada Legenda Batu Menangis yang datang dari tanah Kalimantan. Sama seperti Malin Kundang, pesan dari cerita ini sangat jelas, yaitu tentang anak yang durhaka terhadap orang tuanya. 

Legenda ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Darmi yang hanya tinggal bersama ibunya. Sang ibu harus bekerja keras di ladang demi bisa menghidupi mereka. Namun Darmi tidak peduli akan hal itu dan kerjanya setiap hari hanya berdandan dan tak mau keluar rumah karena takut kulitnya gelap seperti ibunya. 

Suatu hari Ibu Darmi harus pergi ke pasar untuk menjual hasil panennya, dan Darmi terpaksa pergi ke pasar karena bedaknya habis. Namun selama perjalanan ke pasar, Darmi tidak ingin ibunya berjalan di sampingnya karena ia merasa malu. 

Ia bahkan berkata pada teman-temannya bahwa ibunya adalah pembantunya. Tak kuat menahan apa yang dilakukan anaknya, sang ibu berdoa agar Darmi diberikan pelajaran yang bisa membuatnya jera. 

(Youtube.com-Dongen Kita )

Tak lama setelah sang ibu berdoa, tiba-tiba kaki Darmi tak bisa digerakkan. Sembari merintih kesakitan ia terus menangis dan bertanya apa yang terjadi padanya. Saat tahu ia seperti itu karena doa ibunya, Darmi terus mengucap maaf dan memohon ampun. 

Namun nasi telah menjadi bubur, hukuman tidak bisa dicabut. Batu Darmi kemudian dipindahkan orang-orang dan disandarkan di tebing. Batu itu masih ada hingga sekarang di Kalimantan Barat dan dinamakan dengan Batu Menangis. 

(kompas.com)