Belasan orang dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka akibat letusan Gunung Semeru . Namun yang lebih menakutkan, gunung ini terlihat seperti meletus tanpa menunjukkan tanda alam apapun.
Faktanya hal itu sama sekali tidak benar. Gunung Semeru memang terlihat seperti meletus tanpa isyarat, padahal ada beberapa faktor yang membuatnya terlihat demikian. Salah satunya adalah pengaruh musim hujan yang memperparah kondisi dan kerusakan yang ditimbulkan.
“Jadi letusan kemarin bukan tiba-tiba, tapi memang sudah terjadi letusan kegiatan magmatisme jauh sebelumnya. Hanya kemarin saat letusan besar, secara kebetulan bersamaan dengan curah hujan tinggi,” ungkap Guru Besar Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Prof Nana Sulaksana, dilansir dari Kompas.
Nana juga Menjelaskan bahwa ada dua gaya yang bekerja saat gunung tertinggi di Jawa Timur itu meletus, endogen dan eksogen. Endogen adalah gaya yang bekerja dari dalam di mana material vulkanik terdorong naik ke permukaan. Sementara eksogen adalah kondisi yang muncul akibat hujan ekstrem.
Gunung Semeru (via Kompas)
Saat gunung Semeru meletus, material vulkanik langsung bersentuhan dengan air hujan. Hal ini menyebabkan terbawa oleh air dan menyebar dengan cepat ke wilayah sekitarnya. Parahnya, hal ini menyebabkan kerusakan yang terlihat lebih parah dari kasus-kasus erupsi sebelumnya.
“Kalau tidak ada hujan, maka seluruh material yang keluar sifatnya belum langsung menjadi lahar. Ini karena musim hujan, kebetulan hujan besar, material yang teronggok di atas terkena air dan hanyut ke sungai,” lanjutnya.
Gunung Semeru (via CNBC)
Bahkan Semeru pun pastinya menunjukkan beberapa tanda sebelum mengeluarkan material vulkanik. Hanya saja, dalam kasus ini curah hujan yang tinggi membuat tanda-tanda itu tidak terlihat dengan jelas. Hal ini memberikan kesan bahwa Gunung Semeru meletus secara tiba-tiba.
“Dalam ukuran satu hari atau satu jam sudah termasuk bagus berdasarkan kacamatan mitigasi bencana. Jadi, erupsi Semeru kemarin bukanlah sesuatu yang terjadi tanpa pemberitahuan,” jelas Nana terkait letusan Gunung Semeru yang dianggap terjadi tiba-tiba.
Gunung Semeru (via Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu)