Sosok Sumanto Kini Berubah 180 Derajat: dari Kanibal Jadi Pria Alim

Sosok Sumanto Kini Berubah 180 Derajat: dari Kanibal Jadi Pria Alim

Kamu mungkin sudah gak asing dengan sosok Sumanto. Pria asal Jawa Tengah yang sempat bikin geger masyarakat Indonesia di tahun 2003 lantaran kasusnya kanibalisme. Sumanto yang berasal dari Desa pelumutan, Purbalingga, Jawa Tengah saat itu didakwa karena mencuri mayat dan kemudian memakan dagingnya. Setelah ditelusuri, ternyata alasan Sumanto memakan daging manusia adalah untuk memperdalam ilmu hitam.

Tak hanya sekali. Sumanto bahkan mengaku sudah melakukannya sebanyak tiga kali. Saking heboh kasusnya kala itu, sosoknya sering banget dijadikan bahan meme. 

Nah, buat kamu yang penasaran dengan kabarnya sekarang, yuk simak artikel ini selengkapnya!

# Diduga Mengalami Gangguan Jiwa, dan Dipenjara Selama 5 Tahun

Karena perbuatannya, Sumanto kemudian dijatuhi hukuman selama 5 tahun penjara. Masa kurungnya itu didasarkan juga pada dugaan gangguan kejiwaan yang dimiliki Sumanto. Pada 24 Oktober 2006, Sumanto akhirnya dipindah ke panti rehabilitasi.

18 tahun kemudian, Sumanto masih berada di panti rehabilitasi Yayasan An-nur, di Desa Bungkanel, Karanganyar, Purbalingga. Ia kemudian belum bisa kembali ke kampung halamannya di Desa pelumutan. Lantaran warga desa di sana tak mau lagi melihat sosoknya.

# Beralih ke Jalan yang Benar Berkat Bimbingan Almarhum Haji Supono

Sumanto ketika dipenjara karena kasus kanibalisme (nasional.tempo.co)

Haji Supono adalah salah satu orang yang punya jasa dalam membimbing Sumanto ke jalan yang benar. Begitu juga warga sekitar Yayasan An-Nur yang bisa menerima Sumanto, walaupun awal-awalnya segan.

Dengan tinggal bertahun-tahun di rumah rehabilitasi milik Almarhum Haji Supono Mustajab, Sumanto berangsur-angsur menjadi pribadi yang lebih baik. Ia tak lagi sosok kanibal yang ditakuti. 

Sumanto ketika divaksin (id.wikipedia.org)

 

Ia menghabiskan banyak waktunya di panti rehabilitasi dan tempat-tempat lain untuk belajar agama, menjalani kegiatan orang normal: pengajian, bertani, dan sebagainya. Ia bahkan bisa membaca Alquran dan berkesempatan mengumandangkan azan.

Meskipun begitu ia masih kerap bicara melantur.

Kisah hidup Sumanto membuktikan bahwa seburuk apa pun manusia, ia masih berubah ke jalan yang benar asal ada kemauan dan diberikan kesempatan.

Semoga kita juga selalu punya keinginan untuk jadi manusia yang lebih baik lagi tiap harinya ya! Amiiiin~

     

Haji Supono dan Sumanto (boombastis.com)