Kini, Melihat Wallpaper Persija Bisa Terasa Menyedihkan, Lho...

Menjadi pendukung salah satunya adalah menghiasi gambar dinding dengan wallpaper Persija. Namun, menyusul kabar kemarin, akankah wallpaper di kamarmu menjadi terlihat menyedihkan?

Tanggal 23 September hari Minggu akan menjadi hari yang nggak akan bisa dilupakan oleh The Jak Mania maupun penggemar sepak bola seluruh Indonesia. Wallpaper Persija yang selama ini terpasang di dinding pendukung pun bakal sedih, mengingat salah satu anggotanya mati dikeroyok oleh suporter Persib Bandung, Bobotoh.

Nggak ada lagi yang bisa disalahkan, kecuali keteledoran masing-masing pihak dalam mengontrol dan mengatur pendukungnya. Pun PSSI sebagai pelaksana, punya kekuatan apa selain berusaha maksimal untuk menyelenggarakan pertandingan hingga usai dan lancar.

Yah, semoga arwah korban dari pendukung The Jak Mania, Haringga Sirila, diterima di sisinya. Dan semoga, wallpaper Persija Jakarta nantinya bisa kita banggakan lagi di dunia maya. Semoga.

Terkait keributan tersebut, tampaknya bukanlah hal pertama. Panjang dan masing-masing pihak memiliki versi. Pun jika kita mendalaminya, hanya akan terlibat dalam pusaran dua cerita yang sulit untuk dipastikan kebenarannya.

Kerusuhan Persija dan Persib (youtube.com)

Namun, sebagai generasi terkini, ada baiknya kita nggak mudah terpancing emosi. Bukankah kita bisa menelusuri semuanya di dunia maya. Lengkap dan hanya butuh kesabaran serta keuletan untuk mendapatkan hasil maksimal.

Tapi yasudahlah, itu adalah cerita yang sudah berlalu. Kini kasus tersebut tengah diselidiki lebih mendalam oleh PSSI. Dan semoga, hasil penyelidikan pun nggak membuat malu wallpaper Persija yang menggantung di dinding kamar. 

Bobotoh (bolaindo.com)

Tentang Persija, kebanggaan warga Jakarta

Menjadi The Jak Mania adalah kebanggaan warga Jakarta. Sejarah panjang yang melatarbelakangi tim inilah barangkali salah satu penyebabnya. Tim sepakbola yang berlaga di Liga 1 Indonesia ini didirikan pada tahun 28 November 1928, sebulan setelah pendeklarasian Sumpah Pemuda.

The Jak mania (medcom.id)

Pada masa provinsi DKI Jakarta di bawah pemerintah Gubernur Sutiyoso, klub Persija mendapat perhatian yang besar. Salah satu wujudnya adalah dengan menjadi Pembina Persija.

Nah, saat pemerintahan beliau inilah The Jak Mania terbentuk. Ide awal dimunculkan oleh Diza Rasyid Ali, manajer Persija saat itu. Lalu, Diza pun menyampaikan gagasannya kepada Gubernur Sutiyoso dan langsung mendapatkan lampu hijau.

Foto lama klub Persija (historia.id)

Setelah itu, penggemar dan pendukung Persija pun bersatu ke dalam The Jak Mania. Hingga kini, wujud dukungan dan cinta dari penggemar terlihat dari kerelaan mereka mendatangi berbagai provinsi demi memberi semangat pada tim kesayangannya.

Kondisi terkini dari buntut kericuhan The Jak Mania vs Bobotoh

Menelisik muasal keributan kedua pendukung tim sepak bola besar dari Indonesia ini adalah satu hal yang sulit. Tulisan dari berbagai media dan situs maupun blog pribadi lebih menyerukan pendapat subyektif daripada pemahaman obyektif. Yang ada, hanyalah gambaranb dalam bentuk wallpaper Persija untuk menyerukan betapa kehilangan satu anggota adalah kehilangan yang dirasakan seluruhnya.

Bang Yos dan anggota pengurus The Jak Mania (twitter @persija_jkt)

Hasilnya adalah kekeruhan yang terjadi manakala menjelaskan siapa korban siapa atau siapa yang menjadi pelaku pertama. Oleh karena itu, langkah PSSI untuk menindak tegas kedua tim bisa dimaknai secara positif.

Dilansir dari Tribun, Komisi Disiplin PSSI berkesimpulan terkait adanya pelanggaran kode disiplin saat insiden tewasnya pendukung The Jak Mania. Dan atas temuan Komdis PSSI di lapangan, sanksi pun pada akhirnya lebih banyak diberikan kepada Persib dan Bobotoh.

The Jak Mania dan Bobotoh ricuh (youtube.com)

Saat itu, beberapa oknum pendukung Persib terbukti melakukan tindak intimidasi kepada tim ofisial Persija saat pertemuan teknis. Aksi intimidasi tersebut di antaranya adalah melalui sweeping, pemukulan hingga meninggal dunia dan pengeroyokan.

Oleh karena itu, Komdis PSSI pun memberi hukuman berat kepada Perib Bandung. Salah satunya adalah dengan menggelar parta kandang di luar Pulau Jawa dan tanpa penonton. Hukuman ini berlaku hingga akhir musim kompetisi 2018.

Polisi mengusir pendukung sepak bola (metrotvnews.com)

Masih banyak hukuman yang lain, tapi semoga itu cukup untuk membuat wallpaper Persija nggak lagi tampak memalukan untuk dipajang. Bagaimanapun, kegagalan satu tim pendukung dalam melindungi anggota adalah kegagalan satu organisasi. 

Wallpaper Persija (keepcalm-o-matic.co.uk)