Siapa sangka, SpaceX yang adalah perusahaan peluncuran roket luar angkasa yang baru saja memecahkan USD 100 miliar valuasi beberapa bulan yang lalu, bisa berada dalam masalah keuangan besar. Itulah yang dikatakan top eksekutifnya.
Dalam email kepada karyawan SpaceX, pendiri dan CEO, Elon Musk, mengatakan bahwa perusahaan dapat menghadapi "risiko nyata kebangkrutan" jika tidak dapat menerbangkan Starship. Proyek peluncuran Kendaraan terbesarnya yang saat ini sedang dalam pengembangan.
SpaceX sedang berjuang dengan lambatnya produksi mesin Raptor. Sehingga membuat Musk dalam email stafnya menyebut masalah produksi mesin ini sebagai "krisis."
"Seperti yang telah kami gali setelah keluarnya manajemen senior sebelumnya, sayangnya ternyata jauh lebih parah daripada yang dilaporkan," kata Musk dalam email. "Tidak ada cara untuk menutupi ini."
Pendiri dan CEO SpaceX (kuasakata.com)
Tanpa mesin yang cukup andal, Musk mengatakan, perusahaan tidak akan dapat menerbangkan Starship atau proyek yang dimaksudkan, termasuk satelit Starlink v2.0, versi yang lebih besar dari satelit broadband Starlink aslinya.
Starlink (klikbulukumba.com)
Musk menyebut satelit Starlink V1 "lemah secara finansial," karena perusahaan sebelumnya menyatakan kehilangan $1.000 per pelanggan dalam proses membangun terminal penggunanya sendiri.
Ketika ditanya oleh salah satu pengguna Twitter tentang tingkat produksi mesin Raptor, Musk menjawab dengan sederhana, "Ini sedang diperbaiki."
Kantor SpaceX (infokomputer.grid.id)