Ada beberapa budaya yang mewariskan dan mempercayai mitos gerhana bulan untuk ibu hamil. Mitos yang beredar adalah gerhana bulan dapat mengancam keselamatan ibu hamil dan calon bayinya.
Secara turun-temurun banyak yang mempercayai bahwa seorang ibu hamil yang melihat langsung gerhana bulan dapat mengakibatkan bibir bayi yang dikandungnya menjadi sumbing.
Selain itu, ibu hamil juga dilarang menyentuh perutnya selama gerhana berlangsung, karena bisa menimbulkan tanda lahir pada bayi. Menurut kepercayaan ini, fenomena gerhana bulan merupakan gigitan di wajah bulan.
Mitos ini menganjurkan bagi ibu hamil untuk membawa benda logam di celana dalamnya, contohnya peniti, agar terhindar dari bahaya-bahaya yang dipercayai tersebut.
Beberapa Mitos Gerhana Bulan untuk Ibu Hamil (via Freepik)
Mitos yang banyak dipercaya di Indonesia ini berasal dari bangsa Aztec. Mereka percaya bahwa gerhana adalah pembawa roh-roh jahat yang membahayakan keselamatan ibu hamil dan calon bayi.
Ada juga mitos lain yang meyakini bahwa ibu hamil tidak diperbolehkan minum air saat gerhana bulan berlangsung. Tidak hanya itu, mitos lainnya meyakini bahwa ibu hamil dilarang mandi selama gerhana berlangsung. Namun, mitos ini kurang populer di Indonesia.
Beberapa Mitos Gerhana Bulan untuk Ibu Hamil (via The Independent)
Ada juga mitos lain yang meyakini bahwa apabila berhubungan seksual ketika gerhana bulan berlangsung, nantinya akan melahirkan anak yang buruk rupa dan dirasuki setan. Kepercayaan ini berasal dari bangsa Eropa pada abad pertengahan.
Tentu saja kepercayaan-kepercayaan tersebut hanyalah mitos belaka. Sampai saat ini, sederet mitos gerhana bulan untuk ibu hamil di atas tidak memiliki bukti ilmiah yang mendukung. Apakah mitos-mitos di atas pernah sampai di telingamu? Masihkah kamu mempercayainya?
Beberapa Mitos Gerhana Bulan untuk Ibu Hamil (via The Asian Parent)