Jenderal Muhammad Jusuf adalah mantan Panglima TNI yang pernah terlibat dalam baku tembak dengan pasukan Andi Salle di Sulawesi Selatan. Saat itu Jusuf masih menjabat posisi sebagai Pangdam XIV di Sulawesi Selatan.
Dilansir dari Okezone, Jusuf bersama pasukan Kujang dari Divisi III Siliwangi yang datang ke Sulawesi Selatan, pernah dihujani tembakan dan lemparan granat dari musuh. Pasukan musuh menargetkan Jusuf tewas dalam peristiwa berdarah tersebut.
Namun siapa sangka, Jusuf tak alami luka sedikitpun padahal banyak tembakan hingga granat mengarah kepadanya. Kabarnya banyak yang bertanya-tanya apa yang membuat Jusuf masih hidup, sementara banyak prajurit yang meninggal dunia.
Diduga Jusuf memiliki kekuatan “magis” yang membuat dia kebal dengan tembakan. Konon Jusuf sering menggunakan kalung Alquran emas kecil yang diberikan oleh seseorang bernama Eddy Sabara, yang merupakan anak buah Jusuf saat masih menjadi Pangdam Hasanuddin.
Bahkan selain itu, Jusuf memiliki sebuah tongkat komando yang bentuknya tidak biasa. Biasanya tongkat komando berbentuk lurus namun tongkat komando yang dia miliki agak bengkok mirip ranting pohon.
Meski menyandang pangkat Jenderal, namun Jusuf dikenal sebagai pimpinan yang sangat dekat dan perhatian dengan para anak buahnya. Ia sering melakukan blusukan ke barak-barak prajurit TNI dan asrama untuk menyapa para anggotanya.
Jenderal M Jusuf Dekat dengan Rakyat (Pinisi)
Karena memiliki kariernya yang cemerlang dalam bidang militer, membuat Soekarno meminta Jusuf tergabung dalam kabinet. Ia menjabat sebagai Menteri Perindustrian Ringan Indonesia, Menteri Perindustrian Dasar Indonesia, dan Menteri Perdagangan Indonesia.
Saat Soeharto menjabat sebagai Presiden, Jusuf diangkat menjadi Panglima TNI atau dulu masih bernama Panglima Abri atau PANGAB. Ia dikenal sosok yang tegas dalam memimpin ABRI atau TNI.
M Jusuf dan Soeharto (Tribun)