Buat kamu-kamu yang jadi salah satu lulusan Psikologi, atau masih menjadi mahasiswa psikolog, pasti kamu sering mendapatkan pertanyaan yang sama kan.
Entah dari "kamu pasti bisa baca pikiranku kan?", "Kamu bisa bantu aku melupakan ingatan akugak?", Dan berbagai macam pertanyaan ngawur lainnya.
Sebenernya Mereka gak salah sih, sebab mereka gak tahu apa yang sebenarnya yang kita lakukan sebagai mahasiswa Psikologi.
Ada beberapa perbedaan yang belum banyak diketahui masyarakat umum terkait jurusan Ilmuan Psikologi, Psikolog dan Psikiater.
Bagi merekat hanya satu yang sama, kalian anak psikologi bisa membaca karakter seseorang dengan mudah, itu faktanya wkwkwk.
Tapi ya... itu pun gak semuanya benar kok, bagi semua orang yang mendalami di dunia Psikologi atau ilmu yang mempelajari tentang ilmu kejiwaan seseorang.
Tentu kami membutuhkan banyak observasi dan pengamatan hingga akhirnya kami bisa mengetahui bagaimana karakter, perilaku, dan pola pikir seseorang.
Namun tetep aja masyarakat masih memandang para lulusan Psikologi dapat mengubah ingatan bahkan menghapus rasa sakit yang dialami oleh orang lain kayak psikiater gitu.
Beberapa di bawah ini pemikiran masyarakat yang sering dirasakan mahasiswa Psikologi karena Kesalah pahaman Masyarakat Pada Mahasiswa Psikologi.
1. Bisa menyembuhkan luka di masa lalu
Kesalah pahaman Masyarakat Pada Mahasiswa Psikologi yang satu ini rada suka bikin ketawa, ya gimana ya masak banyak yang mengira Ilmuan Psikologi, Psikolog maupun Psikiater adalah mereka yang bisa menyembuhkan luka kita di masa lalu, kan semua tergantung diri sendiri.
Tentu nya kan gak begitu kan gengs. Pasalnya Seorang Psikolog akan membantu kita mengetahui apa yang kita tidak ketahui, apa yang kita lupakan tapi menyisahkan luka dan bagaimana kita bisa sembuh dengan cara kita sendiri bukan karena psikoloknyaa.
Umumnya setiap orang yang sembuh dari luka masa lalu harusnya karena dia sendiri bukan orang lain.
Rasa keinginan yang kuat dan sedikit bantuan dari orang lain seperti Psikolog misalnya akan memaksimalkan penyembuhan.
Sembuh adalah tentang keinginan yang kuat untuk mengurangi atau meredakan rasa sakit. Kalau bukan kamu yang pengen, ya gak ada yang mampu membantu untuk bisa sembuh sepenuhnya dari rasa itu.
Suka pusing kalau jadi mahasiswa psikologi itu (express.co.uk)
2. Gak pernah stres & selalu baik-baik saja
Kesalah pahaman Masyarakat Pada Mahasiswa Psikologi yang kedua ya mereka berfikir kalian bakal baik-baik saja dan ga stres sama sekali.
Tahu gak sih, sekalipun kalian peka dan tahu bagaimana cara memperlakukan seseorang yang mengalami tekanan atu stres, kamu pun tidak menutup kemungkinan dapat mengalami stres atau depresi yang sama kayak manusia normal lainya.
Kita kan sama-sama manusia yang bisa tertekan dan memiliki batasan kemampuan untuk menekan berbagai emosi, kita juga pastinya pernah mengalami masa dimana kalanya sangat stres dengan berbagai tekanan dari lingkungan.
Namun kamu perlu belajar untuk bisa mengatasinya. Kamu perlu mengetahui apa penyebab raasa tertekan itu.
Kamu pun kudu belajar untuk mengatasinya dengan segala cara yang mampu di lakukan. Dari situ pula yang akhirnya dapat kamu pelajari untuk memperlakukan seseorang sesuai dengan karakter mereka gengs.
Kamu kuga kudu sadar bahwa setiap orang itu punya karakter yang bermacam-macam.
Dengan pernah merasa sakit dan harapan mereka untuk bahagia, kita cuma perlu belajar untuk mengerti dan memperlakukan mereka sesuai dengan kebutuhan mereka dan memberikan penjelasan tentang psikologi.
3. Bisa membaca pikiran & masa depan
Gak ya, kamu bukan seorang dukun atau peramal yang mengetahui bagaimana masa depan seseorang nantinya, wkwkw.
Yang di pelajari adalah bagaimana seseorang bisa menghadapi masa depan dengan me-manage pola pikir dan perilaku di masa lalu dan masa kini gengs.
Tentu ya hal itu gak mulu semuanya benar. Karena manusia bakal selalu berubah, termasuk tentang pemikirannya dan perilaku yang terus menerus bisa dikembangkan maupun tetap pada yang ada saat ini.
Masa depan merupakan sebuah misteri yang gak akan bisa dihadapi siapapun di masa kini. Semua orang kudu bersiap-siap menghadapinya gimanapun kondisinya.
Ya kalau pengen punya masa depan yang baik, harus dipersiapkan dari sekarang gengs.
Sampai kita semua menyadari makna pepatah, 'usaha tidak akan menghianati hasil' itu juga pastinya benar.
Berikan pengertian pada mereka tentang apa yang kamu pelajari di psikologi dengan itu kita dapat meminimalisir Kesalah pahaman Masyarakat Pada Mahasiswa Psikologi.
4. Bisa menyembuhkan depresi dengan obat-obatan
Dilansir dari situs dosenpsikologi.com, terdapat perbedaan antara seorang Psikolog & Psikiater lo gengs.
Mulai dari jenjang pendidikan, di mana Psikolog adalah mereka yang lulus dari jenjang pendidikan Magister Profesi Psikolog.
Sedangkan Psikiater adalah bagian dari spesialisasi dari ilmu kejiwaan yang berhubungan dengan kedokteran.
Ada juga perbedaan pula terhadap perlakuan yang diberikan kepada pasien. Kalau Psikolog itu melayani pasien dengan memberi jasa konsultasi kepada pasien atau klien.
Kalau Psikiater adalah mereka yang mempunyai hak untuk memakai obat-obatan dalam membantu pasien mereka untuk sembuh dari beberapa ganguaan kejiwaaan.
Banyak perbedaan yang mudah untuk di dipelajari. Sehingga Kesalah pahaman Masyarakat Pada Mahasiswa Psikologi akan ter minimalisir, dan tugas kita sebagai anak psikologi untuk menjelaskan.
Faktanya anak psikologi sering di anggap ga pernah stres oleh masyarakat, padahal ya enggak. (dailyedge.ie)
5. Mampu membantu menghilangkan ingatan buruk
Sama Kayak masalah melupakan masa lalu dan rasa sakit, kamu tu bukanlah seseorang yang bisa menghilangkan ingatan buruk di masa lalu sepeerti yang mereka inginkan.
Kamu hanya memiliki wewenang untuk menjalankan tugas sebagai seorang konselor saja, bagi mereka yang membutuhkan teman berbagi curhata dan membutuhkan seseorang untuk memberikan motivasi.
Kamu bisa menyarankan ke mereka untuk pergi ke seorang Psikolog atau seorang hipnoterapis jika memang mereka membutuhkan. Jadinya itu bisa mengurangi Kesalah pahaman Masyarakat Pada Mahasiswa Psikologi kayak kamu.
Kembali lagi soal ingatan buruk, yang perlu kamu tanamkan pada mereka adalah semua rasa sakit dari kenangan buruk di masa lalu harus berwal dari keinginan diri sendiri.
Yakinkan pada mereka bahwa mereka tidak bisa memaksakan diri untuk melupakan hanya dengan bantuan orang lain.
Ya gituhlah segala bentuk Kesalah pahaman Masyarakat Pada Mahasiswa Psikologi kayak kita. Serba salah adanya, mau menolak ya gimana gitu.
Pokoknya kamu kudu sering-sering sosialisasi tentang apa yang kamu pelajari di bangku perkuliahan, biar mereka paham. Semangat ya gaes.
Anak psikologi sering di anggap bisa membantu ngilangin ingatan buruk (reductress.com)