Cara Wali Songo Menyebarkan Ajaran Islam di Nusantara, Berdakwah Lewat Adat Istiadat

Cara Wali Songo Menyebarkan Ajaran Islam di Nusantara, Berdakwah Lewat Adat Istiadat

Persebaran agama Islam di Pulau Jawa dipelopori oleh kesembilan ulama atau lebih dikenal dengan wali songo. Wali songo menggunakan berbagai macam pendekatan sebagai upayanya untuk menyebarkan agama Islam.

Masyarakat yang kala itu telah lebih dulu memeluk agama Hindu atau bahkan ada yang masih mempercayai Animisme dan Dinamisme, Tetntunya menjadi sebuah cobaan bagi para Wali Songo untuk menyebarkan ajaran agama kepada orang yang sudah mempunyai kepercayaan.

Nah lalu upaya apa yang diambil Wali Songo agar agama Islam dapat diterima lebih mudah di Pulau jawa? Yuk kita simak pendekatan yang digunakan oleh Wali Songo dalam berdakwah.

1. Wayang 

Wayang adalah budaya yang sudah ada di tanah Jawa bahkan sebelum agama Islam masuk Pulau Jawa. Pagelaran wayang digelar pada acara-acara khusus seperti Upacara kelahiran, pernikahan, upacara tolak bala.

Oleh karena hal ini, sepertinya ajaran agama Islam akan lebih mudah diterima masyarakat tanah Jawa jika diajarkan melalui pentas seni wayang. 

Karena itulah kemudian muncul nama lakon dan cerita yang disesuaikan dengan agama Islam. Seperti Layang Kalimosodo yang mengajarkan kalimat syahadat, atau para tokoh Punakawan yang merupakan penasihan Pandawa dan membawa misi agama Islam

2. Seni Gamelan dan Tembang

https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/01/

Seni Gamelan dan Tembang merupakan seni musik yang melekat dengan kepercayaan Jawa, oleh karena itu Wali Songo juga memakai Seni musik untuk menyebarkan agama islam.

hasilnya adalah karya seperti Tembang Tombo Ati yang mengajarkan ajaran Islam yang merupakan karya dari Sunan Bonang. lalu tembang Lir Ilir karya Sunan Kalijaga. kemudian tembang Sinom dan Kinanthi yang merupakan karya sunan muria, semua tembang ini disisipi ajaran agama islam.

3. Perayaan

https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/

Sunan Kalijaga memahami bahwa masyarakat Jawa menyukai perayaan, terlebih jika diiringi dengan musik gamelan. Oleh karena itu para Wali kemudian menyelenggarakan Sekaten dan Grebeg Maulud yang diselenggarakan untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW.

4. Tauladan Akhlak

http://journal.momotrip.co.id/wp-content/uploads/

Salah satu cara berdakwah yang paling efektif adalah dengan memberi contoh melalui akhlak. Para ulama terdahulu atau Wali Songo mencontohkan sikap yang lembut dan suka membantu sehingga mereka dan ajaran mereka dapat diterima oleh masyarakat.

Contohnya Sunan giri yang melihat realita bahwa perbedaan kasta di tanah jawa membuat mereka yang dikasta rendah menderita, ia menjelaskan bahwa dalam agama islam semua orang dipandang setara di mata ALlah SWT.

https://i1.wp.com/masbidin.net/wp-content/