Indonesia memang memiliki beberapa hutan primer yang tersebar di wilayah Sumatera, Kalimantan, Maluku dan lainnya. Namun dua ilmuwan Indonesia, Yenni Vetrita dan Bambang Hero Suharjo menemukan dalam studi mereka bahwa hutan primer gambut di Kalimantan hingga Sumatera akan punah jika kebakaran hutan yang sering terjadi ini tidak bisa dikendalikan.
Mereka menyebutkan per tahun 2015, luas kawasan hutan primer di kawasan gambut hanya sekitar 438 ribu hektar (ha) di Sumatera dan 426 ribu ha di Kalimantan. Padahal pada tahun 1990, hutan primer di kedua wilayah itu membentang hingga 3,8 juta ha atau melebihi luas provinsi Jawa Tengah.
Bersama dengan ahli ekologi dari Amerika Serikat, Mark A. Cochrane, mereka menunjukkan bahwa hutan yang tinggal sedikit itu hanya bisa bertahan sekitar selama 50 tahun apabila kebakaran hutan tidak bisa dihentikan.
(Pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 16-Rydder Lanud Roesmin Pekanbaru, terbang diatas lahan yang terbakar di Koto Tuo, Kampar, Riau, Rabu (21-7-2021). [ANTARA FOTO])
Dimana artinya, jika di kalkulasi rata-rata ada sekitar 2.8% dari total luas kawasan Gambut di Sumatera dan Kalimantan yang dilahap api. Sehingga lahan gambut lebih mudah terbakar 5x lebih cepat dibandingkan lahan selain gambut.
Padahal kawasan gambut secara alami tidak mudah terbakar karena karakter lahannya yang basah. Kerentanan terbakar akan muncul apabila kawasan gambut mengering. Nah demi menghalangi hal itu, manusia harus mempertahankan bagaimana caranya lahan gambut itu basah. Karena sekali kebakaran, akan terus berisiko meluas akibat tanah gambut yang kaya akan unsur organik.
(Antara)