Parents Wajib Tahu! Berikut 5 Cara Agar Anak Terhindar dari Stunting

Parents Wajib Tahu! Berikut 5 Cara Agar Anak Terhindar dari Stunting

Stunting adalah suatu kondisi di mana tinggi badan anak lebih pendek dari anak lain seusianya karena kekurangan gizi yang berkepanjangan. Bukan pendek karena faktor hormonal atau keturunan. Yang bikin sedih, Indonesia berada pada posisi ke-5 dengan penderita stunting terbanyak di dunia.

Padahal, stunting bisa menyebabkan gangguan perkembangan otak di masa depan. Yang mana bisa mengakibatkan berkurangnya bibit unggul untuk kemajuan suatu bangsa dan negara.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi stunting. Misalnya dengan memudahkan akses ke layanan gizi dan intervensi gizi. Selain itu, melalui kombinasi fasilitas masyarakat yang kuat dengan sumber daya yang baik, sistem pasokan yang memadai dan kepemimpinan yang terkoordinasi, serta kolaborasi yang baik antara seluruh sektor pemerintah dan masyarakat sipil.

Nah, itu kan dari segi pemerintah ya. Kalau dari sisi parents sendiri, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan parents agar anak terhindar dari stunting:

1. Berikan ASI Selama Minimal 6 Bulan Pada Bayi

Dengan memberikan ASI secara rutin selama minimal 6 bulan pada bayi, Parents sudah berpeluang mengurangi stunting pada anak karena ASI mengandung zat gizi mikro dan makro. 

Selain kandungan gizi makro dan mikro, ASI juga mengandung protein Whey dan Kolostrum yang dapat meningkatkan kekebalan bayi yang rentan agar selalu sehat. Oleh karena itu, para ibu disarankan untuk tetap menyusui anaknya secara rutin selama 6 bulan.

Pengukuran tumbuh kembang anak di Posyandu (otcdigest.id)

2. Penuhi Kebutuhan Gizi Sejak Hamil

Untuk mencegah stunting dini, ibu hamil dihimbau untuk selalu memenuhi kebutuhan gizi. Dalam hal ini, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan atau suplemen yang sehat dan bergizi yang direkomendasikan oleh dokter. Meskipun Moms memiliki nutrisi yang cukup, moms harus tetap secara teratur mengunjungi dokter atau bidan untuk memeriksa kondisi kehamilannya.

3. Rutin Memonitor Perkembangan Anak

ASI eksklusif penting diberikan untuk cegah stunting (hellosehat.com)

Orang tua didorong untuk memantau kondisi bayinya secara teratur dari tinggi hingga berat badan. Selain itu, orang tua dihimbau untuk membawa anak secara rutin mengunjungi posyandu atau klinik anak setempat agar dapat mengetahui gejala awal stunting dan juga cara pencegahannya.

4. Setelah 6 Bulan ASI Eksklusif, Beri Anak Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang Sehat

Saat bayi berusia lebih dari 6 bulan, ibu bisa memberikan MPASI atau makanan pendamping ASI. Pastikan makanan yang parents pilih dapat memenuhi nutrisi makro dan mikro yang sebelumnya berasal dari ASI. Di sisi lain, ibu harus berhati-hati dalam memilih produk tambahan tersebut. Jika anak mengalami kondisi yang tidak menyenangkan setelah mengonsumsi makanan padat ini, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

5. Selalu Jaga Kebersihan Lingkungan

Dalam bermain, terkadang anak kurang memperhatikan tingkat kebersihan lingkungan. Di sisi lain, anak-anak sangat rentan terhadap penyakit. Dalam hal ini peran orang tua harus aktif untuk selalu membersihkan area bermain anak dan selalu memantau anak. Salah satu pemicu stunting adalah diare yang disebabkan oleh paparan produk limbah yang masuk ke dalam tubuh. 

Jadi parents harus rajin bersih-bersih ya!

Nah, itu tadi 5 cara yang bisa dilakukan orangtua agar anak terhindar dari stunting. Semoga artikel ini bermanfaat dan anak-anak kita bisa tumbuh sehat, kuat, dan cerdas yan parents!

Grafik pertumbuhan anak pada Kartu Menuju Sehat (kms-onine.web.id)