Masih ingat cerita dibalik arus mudik Lebaran 2016 lalu? Momen itu identik dengan peristiwa kemacetan paling parah yang pernah melanda Indonesia, yakni kemacetan di jalan tol Brebes yang populer dengan nama Brexit atau Brebes Exit.
Tahun 2016 jalur tol Trans Jawa memang belum menyambung menuju Semarang, bahkan Jawa Timur seperti sekarang karena hanya sampai kawasan Brebes Timur. Semua kendaraan yang menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur lewat Pantura, harus keluar di tol Brebes Timur.
Mengingat arus mudik Lebaran sudah pasti banyak kendaraan menuju kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur sehingga terjadi kemacetan parah. Ribuan kendaraan baik mobil, bus, hingga truk pembawa sembako dan BBM tersendat hingga belasan, bahkan puluhan jam.
Sayangnya di jalan tol kawasan Brebes belum ada rest area atau tempat istirahat yang memadai karena lebih banyak persawahan di pinggir tol sehingga membuat pengemudi sulit untuk keluar dari tol hanya untuk istirahat. Alhasil banyak pemudik yang mengalami gangguan kesehatan, khususnya para orang tua dan anak-anak.
Kemacetan puluhan kilometer terjadi karena ada penumpukan di persimpangan jalur tol keluar Brebes Timur yang mempertemukan kendaraan dari tol dan kendaraan dari arah jalur Pantura non tol. Belum lagi makin mendekati Lebaran,volume kendaraan makin banyak.
Kondisi Macet di Tol Brexit (Detik)
Sedihnya kecelakaan tersebut membuat sekitar 13 orang meninggal dunia akibat imbas kemacetan di Brexit kurun waktu 3 Juli sampai 5 Juli 2016. Korban meninggal karena dipicu kurangnya cairan dan kelelahan yang berdampak fatal.
Bahkan kemacetan tol ini membuat banyak media luar negeri membuat pemberitaan, termasuk media terkenal Daily Mail dan Metro.co.uk. Mereka menyoroti banyak sopir dan penumpang meninggal karena kelelahan akibat kepanasan di dalam mobil karena mesin yang dimatikan akibat macet total.
Pengendara Keluar Mobil di Tol Brexit (Merdeka)