Tuberkulosis atau yang lebih dikenal dengan TBC merupakan infeksi kronis yang dapat menyerang paru-paru, ginjal, tulang belakang, hingga otak. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri. Ada berbagai gejala aktif yang umum pada anak, salah satunya batuk TBC .
Bakteri yang menyebabkan TBC mudah tertular melalui udara, seperti batuk, bersin, tertawa, atau bicara. Bukan tertular dari teman sebaya, namun dari orang dewasa yang menderita penyakit ini. Anak akan terinfeksi apabila telah berkali-kali mengalami kontak dengan bakteri.
Setiap anak bisa mengalami gejala TBC yang sedikit berbeda. Namun, ada beberapa gejala yang paling umum dialami anak, yaitu:
1. Batuk
2. Penurunan berat badan
3. Demam
4. Tubuh panas dingin
5. Pembengkakan kelenjar
6. Pertumbuhan yang buruk
Batuk TBC pada Anak (via Little Spurs Pediatric Urgent Care)
Sedangkan untuk anak usia remaja, umumnya gejala yang dialami lebih banyak dari itu. Selain keenam gejala di atas, anak usia remaja juga mengalami sakit di dada, kelelahan, berkeringat di malam hari, dan adanya darah pada dahak.
Jika anak mengalami gejala tersebut, maka segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Jika telah dinyatakan positif TBC, sebaiknya segera lakukan pengobatan.
Bagi anak yang baru terinfeksi namun belum menunjukkan gejala, dokter akan meresepkan obat antituberkulosis (OAT isoniazid). Obat ini harus dikonsumsi selama 9 bulan.
Batuk TBC pada Anak (via Mother and Beyond)
Lain lagi dengan yang telah positif terdiagnosis, pengobatan dilakukan dengan tiga jenis OAT, yaitu isoniazid, pyrazinamide, dan rifampicin. Sederet obat ini harus dikonsumsi setiap hari selama 2 bulan penuh.
Tidak sampai di situ, untuk 4 bulan selanjutnya tetap harus mengonsumsi obat rifampicin dan isoniazid. Maka dari itu, orangtua patut waspada jika anak mengalami batuk TBC . Segera periksakan ke dokter, ya!
Batuk TBC pada Anak (via Halodoc)